Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mempertimbangkan Upacara Bendera Hardiknas 2021 di Sekolah

29 April 2021   13:40 Diperbarui: 29 April 2021   18:25 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic menyatakan bahwa perilaku berpuas diri atas capaian berkurangnya kasus COVID-19 juga telah berkontribusi dalam mendorong sistem perawatan kesehatan negara. Di samping itu, terdapat kegiatan-kegiatan 

yang membuat India gagal mencegah gelombang kedua, seperti menghadiri pernikahan dan pertemuan sosial, dan dengan pesan beragam dari pemerintah, yang memungkinkan demonstrasi politik dan pertemuan keagamaan. Dengan penurunan infeksi, lebih sedikit orang yang mau divaksin dan memperlambat upaya vaksinasi. (suarasurabaya.net, 23/4/2021)

Bencana tsunami Covid-19 di India kita jadikan sebagai pelajaran, terutama menghadapi keganasan virus corona varian baru B117 dan B1617. Pemerintah diharapkan lebih tegas lagi dalam membatasi pergerakan warga masyarakat. Kita jangan sampai lengah dengan  penurunan angka kasus positif akhir-akhir ini.

Pertandingan olahraga, pusat belanja, pusat olahraga dan musik, pusat wisata, dan pesta-pesta.

Kedua, sikap tegas pemerintah.

Upacara bendera juga merupakan salah satu bentuk kerumunan. 

Pemerintah hendaknya dengan tegas meniadakan upacara bendera pada peringatan Hardiknas tahun ini. Dengan begitu, kita tidak memberi ruang terhadap kemungkinan kasus-kasus baru dalam peristiwa ini.

Keputusan yang berkaitan dengan massa tentu menimbulkan reaksi pro dan kontra. Apalagi masuk dalam ranah politik. Ada koalisi dan ada oposisi. Di sini dibutuhkan ketegasan demi keselamatan bersama, demi menyelamatkan nyawa anak-anak bangsa.

Ketiga, Peringatan yang Kreatif

Tanpa meniadakan peringatan momental ini, sekolah-sekolah diberi kesempatan untuk mengisi momentum ini dengan karya-karya kreatif. Baik siswa maupun guru terlibat dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya berkaitan dengan dunia pendidikan. Dinas pendidikan setempat pun melibatkan sekolah-sekolah dengan mengadakan lomba atau sayembara bertemakan pendidikan, seperti menulis artikel, puisi atau poster. Kegiatan yang sama juga dapat dilaksanakan pada tingkat yayasan atau tingkat sekolah. Kepada para pemenang diberi penghargaan.

Keempat, partisipasi orangtua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun