Memandang Flobamora dalam haru.
Harummu telah sirna lalu bertenggeran di layar kaca dan media sosial.
Gemuruh angin,
Banjir bandang
Dan isak tangis mengiringi kepergian mereka yang tersayang juga harta benda,
Entah kemana akan berlabuh.
Kedamaian yang sejak lama membalut hatimu,
Nafas "gelekat lewo, gewanang tana" yang sejak lama mengiringi langkahmu,
Kini, terusik sudah!
Dalam satu putaran beliung
Engkau rebah, remuk lalu bersekutu dengan banjir bandangÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!