Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tanpa Ini Jangan Panggil Aku Guru

29 Juni 2020   12:18 Diperbarui: 29 Juni 2020   12:18 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Kompetensi Guru SMA (Dokpri)

Keberanian dan Semangat

Keberanian dan semangat merupakan dua sikap yang saling menunjang. Dengan semangat yang besar, seorang guru berani mengeksplorasi diri, berani meng-grade ilmu pengetahuan dan kemampuan penguasaan teknologinya. Ia tidak takut gagal. Jika dalam perjalanan ia menemukan kegagalan, ia tdak putus asa. Jika pada suatu evaluasi pembejalaran didapatkan banyak siswa yang belum kompeten, ia berani mengoreksi diri. Ia berani mengevaluasi diri agar ke depannya, ia berhasil mencari terobosan-terobosan yang mampu mengangkat tingkat kompetensi siswanya.

Sukacita dan Rasa Humor

Dalam suasana sukacita dan rasa humor, muncullah semangat hidup, semangat berkarya. Sukacita dan rasa humor menimbulkan inpirasi dan daya kreasi dalam merancang materi dan metode pembelajaran yang efektif.

Dalam Komunitas

Guru selalu menyadari bahwa ia selalu berada dalam kebersamaan, berada dalam komunitas sekolah. Bersama rekan kerja, mereka bisa saling memberikan suport, saling berbagi pengalaman dan saling mengoreksi. Karena itu, membangun komunitas sekolah yang dilandasi suasana keakraban, persaudaraan dan kegembiraan juga merupakan suatu panggilan hidup bersama.

Dalam Doa

Ora et Labora. Berdoa dan bekerja. Sebuah pepatah yang sudah mendunia. Berdoa tidak boleh dilupakan dalam kehidupan ini. Sebagai umat beriman, kita yakin bahwa apa pun usaha, apa pun pekerjaan, jika tanpa ridho Allah, tidak mendatangkan hasil. Begitupun sebagai guru. 

Guru hendaknya menjadikan doa sebagai kebutuhan batin, sehingga Allah berkenan menuntun pikiran, perasaan dan perbuatan dalam mengajar dan membimbing anak didik. Dalam doa yang terus-menerus, guru mendoakan anak didik, rekan kerja dan sekolah agar segalanya berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.

Jakarta, 29/6/2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun