Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tinggal di Rumah sambil Permainkan "Puasa", Bolehkah?

5 Mei 2020   07:58 Diperbarui: 5 Mei 2020   07:50 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah berikutnya, saya menentukan mana di antara kata-kata turunan di atas memiliki korelasi makna (makna kontekstual) dengan makna kata puasa. Maka, saya  mendapatkan kata: asa, puas, sapa, sapu, sua, suap, usap.

  1. Asa. Seseorang yang berpuasa tentu mempunyai harapan luhur bahwa setelah genap masanya nanti, ia akan mendapatkan berkah. Ia akan dibersihkan dari noda dan dosa, dan lahir sebagai manusia baru.
  2. Puas. Seseorang yang sedang berpuasa akan merasa senang, merasa lega ketika ia berbuka puasa bersama orang-orang terdekatnya. Puas karena ia telah berhasil mengendalikan hawa nafsunya.
  3. Sapa. Tegur sapa sebagai sesama manusia selalu dijaga dengan baik. Menyapa mengekspresikan kesediaan seseorang untuk berkomunikasi; kesediaan untuk nembuka diri bagi suatu persahabatan dan persaudaraan.
  4. Sapu. Berpuasa merupakan kesempatan seseorang untuk membersihkan diri dari pola-pola hidup lama yang tidak berkenan di hadapan Allah. Ia membersihkan hati dan pikirannya dari kata-kata, pikiran, dan perbuatan kotor.
  5. Sua. Berpuasa merupakan keaempatan seseorang untuk keluar dari egonya untuk berjumpa dengan orang lain, terutama orang-orang kecil, fakir miskin. Dalam perjumpaan itu, ia boleh berbagi rezeki dengan mereka.
  6. Suap. Mungkin saja seseorang pernah atau sering mengambil jalan pintas untuk mencapai sesuatu dengan tindakan menyuap atau menyogok. Maka, puasa adalah kesempatan untuk menyadari kelemahan itu ke hadapan Allah, dan berniat untuk mennggapai tujuan dengan usaha kerja kerasnya sendiri.
  7. Usap. Dengan banyak memberi perhatian kepada sesama yang kekurangan (berupa makanan, pakaian, uang), seseorang telah meringankan, telah menghapus penderitaan sesama.

Kesimpulan

Tidak ada kata bosan dalam meliwati hari-hari tinggal di rumah karena Covid-19.  Kita bisa mengisi hari-hari ini  dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Salah satunya adalah dengan memperkaya perbendaharaan kata  sebagai modal dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun