Rapat Kelulusan atau Rapat Meluluskan
Rapat kelulusan, sebagaimana sudah berlangsung pada tahun-tahun sebelumnya, benar-benar dilaksanakan secara serius. Para guru sungguh-sungguh memperlengkapi rapat dengan data-data, nilai-nilai yang diperoleh siswa selama pembelajaran di sekolah.Â
Nilai-nilai yang diperoleh sudah melalui tahapan-tahapan penilaian sesuai dengan sistem penilaian dalam kurikulum. Dengan begitu, pembicaraan nilai sungguh berdasar pada data-data objektif, data-data yang sudah terekam dalam leger dan rapor dari semester satu sampai dengan semester lima.Â
Demikian halnya dengan nilai US atau USBN. Pelaksanaan US yang tertib dan disiplin telah menggambarkan perolehan nilai yang objektif. Berbeda dengan kelengkapan data juga kualitas nilai siswa yang disampaikan dalam rapat kelulusan tahun ini.
Pembelajaran jarak jauh yang telah berlangsung kurang lebih satu bulan (dua bulan untuk kelas X dan XI) sungguh menyedot kesibukan guru. Setiap hari guru dituntut untuk memberikan materi dan tugas kepada siswa sesuai jadwal pelajaran pada hari itu melalui aplikasi daring, seperti google classroom.Â
Guru yang biasanya memanfaatkan jaringan wifi di sekolah karena keterbatasan kuota di HP-nya, harus menyediakan kuota yang cukup buat memberikan materi dan tugas kepada siswa.Â
Demikian juga siswa. Pembelajaran yang cenderung bersifat individu itu tidak memacu daya kreativitas siswa. Siswa telah kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan diri dalam kegiatan bersama seperti diskusi kelompok.Â
Pembelajaran yang monoton inilah yang akhirnya menimbulkan kejenuhan. Siswa tidak selalu aktif mengerjakan tugas kemudian melaporkannya setiap hari.Â
Beragam alasan diberikan ketika sekolah berkonfirmasi dengan orangtua murid. Keterbatasan kuota internet, tugasnya tidak dimengerti siswa, atau siswanya malas bangun pagi. Demikianlah, proses pembelajaran seperti di atas mempengaruhi jumlah perolehan nilai per Kompetensi Dasar dan nilai rata-rata pada semester enam.
Proses pelaksanaan Ujian Sekolah (US) tahun ini pun sudah barang tentu berdampak pada nilai perolehan siswa. Pelaksanaan US secara daring menimbukan keraguan akan objektivitas nilai siswa.Â
Guru tidak bisa menyangkal diri bahwa selama pembelajaran di sekolah, ada siswa-siswa tententu yang tidak jujur dalam mengerjakan tugas-tugas pibadi atau dalam mengerjakan ulangan. Mereka bekerja sama dengan saling memberikan jawaban. Kecenderungan seperti ini mustahil tidak terjadi ketika siswa mengerjakan soal US.Â