Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suatu Ironi: Ramai-ramai Menyebut Diri "Aku Kartini" di Hari Kartini 2020

23 April 2020   08:33 Diperbarui: 23 April 2020   08:35 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku Spider-Man" adalah ekspresi kebanggaan seorang anak kecil terhadap sang tokoh. Ia bangga terhadap sejumlah kemampuan seperti yang sudah disampaikan di atas. 

Kebanggaan ini lahir lahir dari  pengalamannya sendiri setelah menonton filmnya di televisi atau setelah melihat teman-teman sepermainannya memakai kaus bersablon tersebut. Pernyataan  "Aku Spider-Man" hanyalah ekspresi kegembiraan atau ekspresi kebanggaan diri seorang anak kecil terhadap tokoh idolanya.

Sebuah fenomena menarik mencuat  ketika Selasa, 21 April 2020, bangsa kita memperingati Raden Ajeng Kartini sebagai pahlawan kemerdekaan, sebagai pejuang emansipasi wanita. 

Suatu ekspresi peringatan yang menarik perhatian saya  adalah  wanita-wanita Indonesia dengan percaya dirinya mangatakan, "Aku Kartini-Aku Kartini" Dan yang lebih menarik lagi, pernyataan  ini bukan hanya diucapkan oleh para wanita dewasa, tapi oleh anak-anak muda, bahkan anak sekolah seumuran TK.

Sepintas, secara struktur, "Aku Spider-Man" dan "Aku Kartini"  sama. Sebagai suatu perbandingan, Aku dalam kedua ungkapan tersebut disebut unsur pembanding,  sedangkan Spider-Man dan Kartini sebagai unsur yang diperbandingkan. 

Namun, dari segi makna,  "Aku Spider-Man" merupakan ekspresi kebanggaan anak kecil  terhadap tokoh idolanya, Peter parker, Tobey Maguire, atau Andrew Garfield, tanpa harus meneladani kemampuan tokoh idola dalam kehidupannya. 

Sebaliknya, "Aku Kartini" lahir dari proses mengidentifikasi diri, kemudian menjadikan dirinya memiliki sifat atau karakter yang sama dengan Kartini.

 Meneladani Karakter Unggul R. A. Kartini

Bahwa memperingati Raden Ajeng Kartini sebagai pahlawan gender tentu merupakan kewajiban kita sebagai anak bangsa. Kita pantas merayakannya. 

Sebagai suatu peringatan, kita mengingat kembali sepak terjang Beliau ketika itu, kemudian memaknai peringatan itu dalam konteks kehidupan kita saat ini. 

Sebagai gererasi penerus, kita mengambil karakter unggul Beliau untuk kita teladani dalam perjuangan membangun bangsa dan negara sesuai dengan bidang pekerjaan dan peran lain kita dalam masyarakat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun