Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gara-gara Tidak Punya Anak, Haruskah Bercerai?

19 April 2020   17:17 Diperbarui: 19 April 2020   18:03 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini berarti Allah itu Maha Murah, Allah solider dengan manusia. Allah tidak egois. Allah tidak menikmati sendiri cinta dan kebahagiaan. Selaian itu, Allah sadar, daripada kepenuhan cinta itu terbuang percuma, akan lebih berguna dibagikan kepada manusia.

Demikian halnya kehidpan suami-istri. Suami dan istri hendaknya menciptakan kehidupan yang bernafaskan cinta. Cinta membuahkan hubungan suami-istri yang harmonis, saling menghormati, saling menghargai dan hidup dalam pengorbanan. Sebagaimana Allah yang dipenuhi cinta, kehidupan suami-istri pun hendaknya dipenuhi dengan cinta. 

Jika hal itu dihidupi setiap hari, bukan mustahil mencapai kepenuhan dan meluap tumpah. Diiringi dengan doa dan pengharapan, Allah berkenan memberikan mereka keturunan. Tuhan akan memberikan mereka keturunan jika di dalam keluarga ada cinta, ada kepemuhan cinta sehingga bisa dibagikan kepada anak. Tuhan tidak akan mempercayakan dan menitip anak-Nya kepada manusia jika keluarga ini belum siap untuk menerima tanggung jawab besar ini. Pertemuan kami sungguh berbuah. Berkat penyadaran iman dan psikologis, mereka akhirnya dikarunia anak laki-laki.

Kasus Ketiga

Pasangan Jack dan Cicilya. Mereka sudah menikah tiga tahun. Jack berasal dari keluarga yang menganut keras prinsip patrilinial, prinsip keturunan menurut garis laki-laki atau sumai. Patrilinal sangat menghargai anak laki-laki, sehingga tuntutan sebuah perkawinan harus memiliki anak laki-laki sebagai pewaris keturunan.

Dalam kesempatan konsultasi, saya menyadarkan mereka bahwa anak adalah karunia Allah. Maka, Allah lah yang berkehendak memberikan pasangan ini anak atau tidak. Sebagai manusia, kita berdoa dan berharap, sambil mempersiapkan keluarga dengan suasana hidup yang harmonis dan penuh cinta. Sambil berharap, mereka berniat untuk mengadopsi anak laki-laki.

Kepada mereka, saya memberikan pemahaman dan penyadaran tentang hakikat mengadopsi anak. Modal dasar mengadopsi anak adalah kepenuhan cinta. Jika tanpa cinta, mereka akan menciptakan penderitaan dalam hidup anak. Prinsip yang selalu dipegang, anak diadopsi agar dia juga menikmati kebahagiaan dan cinta. 

Artinya, ada kerelaan, keiklasan hati suami-istri untuk berbagi harta dan cinta. Tanpa paksaan. Selain itu, suami-istri tidak berhak atas anak ini, sehingga dengan iklas pula melepaskan ia pergi mencari orangtuanya suatu saat nanti. Suami-istri ketika itu iklas membiarkan anak itu meninggalkan mereka dan tinggal bersama orangtua kandungnya. Dengan demikian, tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Haruskah Bercerai?

Berangkat dari kasus-kasus di atas, haruskah suami-istri bercerai kalau tidak punya anak? Berikut beberapa pemikiran yang bisa membantu pasangan suami-istri yang hingga saat ini belum mempunyai anak.

Pertama, suami-istri mendari bahwa bahwa perkawinan itu suci. Suci berarti perkawinan dihayati sebagai suatu panggilan dari Tuhan. Tuhan lah yang telah mempersatukan mereka. Karena Tuhan yang mempersatukan, Tuhan pula yang akan mengaruniakan anak, asalkan selalu berdoa dan berpengharapan bahwa akan tiba saatnya Tuhan mendengarkan doa umat-Nya yang tidak putus asa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun