Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Klangenan ini Terus Menahun

17 April 2020   09:52 Diperbarui: 17 April 2020   10:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang Barata Yudha | ceritapewayanganku.blogspot.com

Sampailah hari ketujuh.

Di angkasa

Di ubun-ubun ibu kota

Sekelebat dua sosok raksasa bertarung.

Percikan api menerangi jagat

Setiap kali beradu keris bertuah

gemuruh memecah cakrawala

Diiringi panah api menyambar

membakar gubuk-gubuk

Membumihanguskan rumah-rumah kumuh

padat penghuni di celah ibu kota.

Bagai lalat-lalat hijau

Warga berhamburan, lalu

menumpuk di mana-mana.

Mata mereka membelalak kaku.

Panik.

Gaduh.

Ketakutan mencekam.

Ibu kota lumpuh.

Polisi dan tentara dibuat tidur memeluk senjata api.

Pesawat patroli kehabisan bahan bakar.

Jutaan mulut menganga

Lalu tersedot dalam pusaran waktu.

Siang ini

Warga ibukota kembali heboh.

Dihebohkan!

Seorang pemuda tanpa identitas

Tergantung kaku pada lengan

patung Tugu Pancoran.

Pembicaraan melumer:

Di kantor-kantor,

Di lobi-lobi hotel,

Di halte bus kota,

Di media massa.

Polisipun  sigap bereaksi.

Tegas janji mengungkap tabir

Secepatnya.

Di dalam bus transjakarta,

Seorang pensiunan di sampingku berbisik:

"Itu lagu lama. Kau tahu itu?"

Aku kaget.

Menatap matanya.

"Mengalihkan perhatian publik".

Klangenan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun