Merayakan Sabtu Suci
Sebagai umat Kristiani, kita yakin bahwa penderitaan Yesus yang disalib hingga wafat tidaklah sia-sia. Melalui penderitaan, Ia akhirnya bangkit dari kubur. Kebangkitannya menjukkan bahwa Ia telah mengalahkan penderitaan, maut sekalipun. Yesus adalah model hidup kita.Â
Bahwa untuk mencapai hidup nahagia, kita harus melalui liku-liku kehidupan, yang didominasi oleh penderitaan, keputusasaan, dan kesedihan. Kita manusia lemah, manusia berdosa! Kita yakin bahwa di dalam dan bersama Yesus, kita dapat meliwati segala persoalan hidup kita.
Atas dasar kepasarahan diri kepada Yesus, kita menghadapi situasi mewabahnya Covid-19 dengan tenang. Perayaan Jumat Agung telah memperteguh iman kita bahwa kita adalah orang berdosa. Kita sadar akan kedosaan kita dan menguburkan kedosaan itu dalam darah Yesus yang tersalib. Kita pun yakin bahwa hari ini, Sabtu Paskah, Yesus telah memandang dari temat-Nya yang kudus; menyelidiki hati kita masing-masing.
Apakah kita sungguh telah bertobat dan berniat membangun hidup baru dalam terang Roh Kudus? Jika begitu adanya, kita percaya bahwa dosa-dosa kita sudah diampuni dalam kebangkitan-Nya di hari Paskah.Â
Dalam terang Yesus kita yakin bahwa Yesus yang bangkit akan mengangkat segala kekurangan, segala sakit-penyakit kita. Kebagkitan-Nya mempertebal kepasrahan kita kepada kehendak Illahi. Bahwa kebangkitan Yesus dalam Perayaan Paskah, mempertebal iman kita, baik yang sehat maupun yang sedang menderita karena Covid-19 bahwa akan memperoleh berkat kesembuhan dan kekuatan.
Semoga perayaan Sabtu Suci membuka hati kita, khususnya saudara-saudara kita yang menderita karena Covid-19 semakin memasrahkan diri pada kehendak Allah. Semoga mukjizat Allah turun atas mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H