Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kegelisahan Anak Zaman

1 April 2020   07:15 Diperbarui: 1 April 2020   07:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adakah kau dengar

Keluh gelisah anak zaman

Di balik kemegahan teknologi

Di balik kerumitan komponennya?

Waktu telah mendekapmu

Di balik meja kerja

Menyekap nalar dan rasa

Pada angka hingga jago berkokok.

Pernah kau berkaca

Walau sekejap

Merobek paruh tidurmu

Menyingkap gadget

Di pelukan anak zaman

Setelah lelah melotot layar?

Kegelisahan sudah merangkak

Membentuk awan kelam

Mengalir ke muara karam

Lalu bertahta di singgasana

Bertajuk hampa.

Kegelisahan ini

Mesti kau kawinkan.

Tanggalkan kepalamu

Selidiki dadamu. Dan,

Lihatlah,

Kegelisahan anak zaman

Bagai panah yang telah menghiasi

Rongga dada

Membentuk sekat sekat kepedihan

Lah terbentang di matamu:

                 bayi tanpa ayah,

                 jarum suntik,

                 jeruji besi,

                 tiang gantungan,

                 kuburan tanpa aksara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun