menancap kokoh
Dalam setiap hati anak bangsa, lalu
Menjadi bara api di malam beku.
Mestinya,
Kekecewaan, sakit hati
Kesombongan dan primordialisme
Menjadi cermin yang terus
melekat setiap dada.
Mestinya,
Ketidaksempurnaan bangsaku
Berpadu dengan pengampunan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!