Setiap kata yang terucap
adalah malam.
Setiap langkah yang mengayun
adalah minyak.
Dan setiap rasa yang menguap
adalah kawat berduri.
Sejatinya,
Jati diri mesti berdiri,
mengangkang di atas bara api
sehingga kutu-kutu kesucian mengental
di atas ubun-ubun,
Lalu menancap
menapak di hati.
Semu!
Nisbi!
(Ujung Menteng, 19/9/2013).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!