Mohon tunggu...
Paul Sidabutar
Paul Sidabutar Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuluh Kehutanan Madya

Bekerja di KPH Batu Serampok Dinas Kehutanan Provinsi Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

"Folu Net Sink 2030: Tanggung Jawab Kita Bersama"

16 Januari 2025   16:30 Diperbarui: 16 Januari 2025   15:04 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seremonial Penanaman Pohon Di Desa Karya Tunggal Kec. Katibung Kabupaten Lamsel (Sumber: Dokumentasi PILI Green Network Freepik/Kredit Foto))

Isu pengendalian perubahan iklim dunia mulai menjadi perhatian serius sejak United  Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) tahun 2021 di Glasgow,Skotlandia.  Sebelumnya didasari oleh Paris Agreement pada tahun 2016 di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.   Perjanjian Paris merupakan kesepakatan global untuk menghadapi perubahan iklim. Komitmen negara-negara dinyatakan melalui Nationally Determined Contribution (NDC) untuk periode 2020-2030, ditambah aksi pra-2020. Perjanjian Paris didukung 195 negara, berbeda dengan periode pra-2015.

Penandatanganan Perjanjian dilakukan oleh 171 negara termasuk Indonesia dengan 13 negara (terutama small island developing countries) langsung mendepositkan instrumen ratifikasi. Negara-negara dengan tingkat emisi tinggi seperti AS, Cina, Uni Eropa (UE), Rusia, Jepang, dan India juga menandatangani Perjanjian Paris. Indonesia meratifikasinya melalui Undang-undang No 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate Change (Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim); 

Perjanjian Paris memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

  • Membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celcius  di atas tingkat pra-industri
  • Mengurangi emisi gas rumah kaca
  • Memperkuat ketahanan terhadap dampak perubahan iklim
  • Membangun ekonomi yang lebih hijau

Perjanjian ini mencakup beberapa langkah, seperti: Mitigasi, Adaptasi, Pendanaan, Pendidikan serta Kerja sama teknologi.

Perjanjian Paris juga menegaskan komitmen negara-negara kaya untuk menyediakan $100 miliar setiap tahunnya pada tahun 2020 untuk membantu negara-negara berkembang.

FOLU Net Sink 2030 merupakan bagian dari strategi Indonesia untuk mencapai tujuan Paris Agreement, yaitu menahan peningkatan suhu bumi dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) nasional. Sektor FOLU dan energi merupakan penyumbang terbesar penurunan emisi GRK di Indonesia, dengan total kontribusi lebih dari 90%.

FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui aksi mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sudah lebih tinggi dari tingkat emisi pada tahun 2030. Kebijakan ini lahir sebagai bentuk keseriusan Indonesia dalam rangka mengurangi emisi GRK serta mengendalikan perubahan iklim yang terjadi beserta dampaknya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memperkenalkan kepada  dunia  tentang  target  dan  ambisi  pemerintah  indonesia  melalui SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Rencana Operasional Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 yang dirilis pada bulan Maret 2022.

Indonesia menargetkan  upaya pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29% atau setara 834 juta ton C02 dengan usaha sendiri atau sampai dengan 41 % atau setara dengan  1.185 juta  ton  C02  dengan dukungan internasional yang memadai pada tahun 2030. Sektor kehutanan  mempunyai  porsi terbesar  yaitu 17,2%, sementara  sektor  lain yaitu:  11% pada sektor  energi,  0,32%  pada sektor  pertanian,  0.10%  pada sektor  industri,  dan  0.38%  pada sektor limbah..

Renja Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 merupakan dokumen perencanaan yang sangat strategis  sebagai  pedoman  aksi mitigasi perubahan  iklim  global dan  nasional  yang  dampak  negatifnya semakin  nyata dalam  kehidupan  sehari-hari.  Renja Indonesia's  Forestry and Other Land Use (FOLU)  Net  Sink 2030  Sub-Nasional  Lampung akan menjadi acuan dasar oleh berbagai pihak terkait untuk konsisten mengalokasikan sumberdayanya   dengan   upaya-upaya  yang  terstruktur dan  sistematis  serta  terintegrasi dengan target pada pengurangan  emisi karbon dioksida (C02)  serta dan penyerapan emisi C02 di Provinsi Lampung  yang juga  secara  agregatif akan  berimplikasi terhadap  capaian nasional pada masa-masa mendatang.

Berkenaan dengan hal tersebut maka implementasi FOLU Net Sink 2030 salah satunya dilaksanakan di Provinsi Lampung.

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 32A Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung telah menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 17,159 jt t CO2e atau sebesar 38,59 % dari total Business As Usual Provinsi Lampung Tahun 2020 sebesar 27,9 jt tCO2e dan ini berarti bahwa komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Lampung sudah on the track dalam upaya mendukung pencapaian target penurunan emisi GRK secara Nasional.

Areal aksi mitigasi berdasarkan fungsi Kawasan dikelompokkan dalam 6 kategori diana untuk Provinsi Lampung yang terbesar adalah hutan produksi tetap (96.226 ha), hutan lindung (68.713), areal penggunaan lain (22.691 ha), suaka marga satwa (4.097), hutan produksi terbatas (2.424 ha) dan taman nasional (16 ha).

Oleh karena itu, untuk mencapai FOLU Net Sink 2030, semua pihak terkait perlu bekerja sama dan terlibat, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta: Adapun peran masing-masing pihak antara lain :

  • Pemerintah: Melakukan aksi percepatan dan implementasi langkah-langkah mitigasi domestik
  • Masyarakat sipil: Mendukung visi bersama 2030
  • Sektor swasta: Memberikan dukungan finansial
  • Akademisi: Menjaga arah sesuai amanat konstitusi, mengawal proses sesuai kaidah ilmiah, dan memastikan target FOLU Net Sink tercapai

Salah satu yang ikut berperan dalam pencapain target FOLU Net Sink di provinsi Lampung adalah PILI Green Network. Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI) atau PILI Green Network adalah lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada konservasi alam dan lingkungan. PILI memiliki beberapa tugas dan fungsi, di antaranya:

  • Membangun kemitraan untuk bertukar informasi tentang perlindungan keanekaragaman hayati, tata kelola sumber daya alam, dan isu ketahanan iklim
  • Menyebarkan informasi terkini dan terpercaya tentang konservasi alam
  • Mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan data dan informasi

    Mengembangkan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan

Kantor PILI berlokasi di Jalan Tumenggung Wiradireja No 216 Cimahpar Bogor, Jawa Barat. Anda dapat menghubungi PILI melalui nomor telepon (0251) 8657002 atau email piligreennetwork@gmail.com. 

Yayasan Pusat Informasi Lingkungan Hidup (PILI), juga dikenal dengan PILI Green Network merupakan lembaga swadaya masyarakat  yang program dan kegiatannya berorientasi pada penguatan peran para pihak secara inklusif dalam upaya konservasi alam dan lingkungan. Jaringan kelembagaannya berfokus pada kemitraan dalam membangun  dan saling bertukar informasi tentang perlindungan keanekaragaman hayati dan tata Kelola sumber daya alam berkelanjutan, serta isu ketahanan iklim.

Awalnya PILI dibangun oleh sekelompok pegiat lingkungan yang aktif dalam kegiatan konservasi keanekaragaman hayati pada skala local.  Seperti menyediakan layanan bagi oragnisasi lain berupa buku-buku dan publikasi, media promosi dan informasi, kampanye konservasi, serta dukungan untuk penguatan organisasi lokal yang bergerak di dunia konservasi keanekaragaman hayati- dan karenanya dahulu publik lebih mengenal PILI-NGO Movement.      

Seiring perkembangan strategi konservasi alam di level regional dan global, PILI-Green Network memperluas cakupan program dan kegiatan dengan mengembangkan kemitraan yang lebih kuat dengan beragam stake holders.  Saat ini, arah yang difasilitasi  melalui gerak Langkah PILI-Green Network menyasar pada perubahan pola konsumsi dan produksi global, yang lebih peka terhadap mitigasi resiko lingkungan dan social- termasuk dalam mengurangi dampak negatif perubahan iklim.  Mitra kerja PILI mencakup actor pelaku bisnis internasional dan nasional, pemerintah daerah dan pusat, Lembaga penelitian, CSO/NGO, serta tidak kalah penting adalah komunitas temapatan dan masyarakat adat.  .    

Moto PILI-Green Network  adalah dengan semangat 'A Bridge for Suistainability', PILI selalu berusaha untuk menjadi penghubung dalam terciptanya harmoni antara manusia dan alam di tengah-tengah perkembangan zaman.  Sedangkan visinya adalah memperkuat berbagai inisiatif yang bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia melalui inisiatif penyebaran pengetahuan konservasi yang tepat dan fasilitasi yang memadai.

Untuk mencapai visi tersebut, PILI Green Network mempunyai misi :

  • Memberikan layanan fasilitasi dan 'shelter' komunikasi bagi individu maupun organisasi yang melakukan upaya pelestarian alam di Indonesia
  • Diseminasi informasi terkini dan terpercaya tentang konservasi alam di Indonesia

Kegiatan PILI mengutamakan inklusivitas dalam upaya pelestarian alam dan kelestarian lingkungan, dengan berusaha melibatkan berbagai pihak dari beragam latar belakang serta membangun jaringan.  Kegiatan yang dilakukan antara lain : melakukan pendampingan  masyarakat lokal dan adat, restorasi hutan, perlindungan satwa, tata Kelola sumber daya alam berkelanjutan, hingga upaya mitigasi dan adaptasi iklim.  Berbagai kegiatan yang dilakukan juga berkontribusi dalam pencapaian Indonesia Emas 2045, khususnya  pada Misi 5 : Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi, sehingga mendukung Nusantara yang lesatri dan seimbang antara   pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan..

PILI berkomitmen untuk menjadi Lembaga yang mendukung pelestarian alam dan lingkungan di Indonesia melalui serangkaian program seperti perlindungan keanekaragaman hayati, penguatan tata Kelola sumber daya alam berkelanjutan, serta meningkatkan arus informasi ketahanan iklim.

Dari barat ke timur, utara hingga selatan, program PILI Green Network  mengutamakan inklusi dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, akademisi, serta masyarakat lokal dan adat,   Sejak tahun 2000, PILI dengan dukungan para mitra, telah melaksanakan lebig dari 30 program jangka Panjang maupun pendek di 11 provinsi termasuk Lampung, Jawa Barat, Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat,  Papua Barat Daya dan Papua Tengah.     

Penanaman Pohon Secara Simbolis di KTH Wahana Lancar Reg. 6 Way Buatan  (Sumber: Dokumentasi PILI Green 
Penanaman Pohon Secara Simbolis di KTH Wahana Lancar Reg. 6 Way Buatan  (Sumber: Dokumentasi PILI Green 

Saat ini, Kemitraan PILI, Gojek dan Jejak.in bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Rangai Sejahtera dan KTH Wahana lancar berhasil melaksanakan penanaman belasan ribu pohon sebagai wujud kepedulian terhadap perubahan iklim.

Tepatnya, sebanyak 15.511 tanaman multi purpose trees species (MPTS) telah ditanam sepanjang April hingga Mei 2024 ini. Adapun jenis pohon MPTS yang ditanam yakni pala, nangka, durian, alpukat, dan petai.

Penanaman ini dilaksanakan di Desa Rangai Tri Tunggal dan Desa Karya Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Bersama ratusan anggota kelompok dari dua KTH yang telah mengantongi izin perhutanan sosial tersebut, penanaman sukses dilakukan.

Mengusung tema "Pulihkan Bumi, Pulihkan Masa Depan", kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap bumi dan menstimulan masyarakat agar turut andil dalam melestarikan bumi

Diketahui, penanaman ini dilakukan sebagai bentuk komitmen PT Gojek Indonesia untuk berkontribusi dalam penurunan efek Gas Rumah Kaca. Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai peringatan hari lingkungan hidup sedunia yang akan diperingati tanggal 5 Juni nanti.

Sementara itu, masyarakat menyambut baik kegiatan kolaborasi yang diselengarakan antara PILI Green Network, Gojek dan Jejak.in. Mereka merasa terbantu dengan adanya program penanaman ini.

"Kami merasa sangat terbantu dengan adanya program penanaman ini, karena areal izin HKM kami berasal dari hutan lindung. Beberapa diantara memang sudah beralih fungsi. Dan tentu kami butuh pengkayaan hutan sebagai wujud konservasi alam. Kami berharap dapat mengembalikan fungsi hutan lindung melalui penggantian tanaman perkebunan ke tanaman buah-buahan seperti ini" ungkap Ribut Widayanto selaku ketua KTH.

Iwan Setiawan, direktur PILI Green Network menyampaikan, komitmen PILI dalam restorasi dan rehabilitasi hutan dan lahan di provinsi Lampung telah dilakukan sejak 2012 hingga saat ini, mencapai 477 hektar lahan, baik didalam maupun diluar kawasan hutan. Kegiatan penanaman ini pun merupakan bentuk komitmen tersebut.

PILI Green Network terus bercita-cita melaksanakan penanaman pohon diberbagai tempat guna mendukung target pemerintah dalam program FOLU Net Sink.

Direktur PILI Green Network (Iwan Setiawan) melakukan Penanaman Simbolis (Sumber Dokumentasi PILI Green Network)
Direktur PILI Green Network (Iwan Setiawan) melakukan Penanaman Simbolis (Sumber Dokumentasi PILI Green Network)

Jenis Bibit MPTS yang ditanam sesuai dengan keinginan dan permintaan kelompok tani setempat diantaranya : pala, alpukat, petai, durian dan nangka,  Penanaman dilakukan oleh 2 KTH yaitu KTH Wahana Lancer dan KTH Rangai Sejahtera dimana pada KTH Rangai Sejahtera dilaksanakan oleh 3 sub KTH yaitu sub KTH Rangai Bukit Tarahan, Rangai Gotong Royong dan Rangai Tunas Harapan. Sedangkan jumlah petani yang terlibat dalam penanaman berjumlah 159 orang seperti terlibat dalam tabel berikut  

Berdasarkan hasil Berdasarkan tabel tersebut di KTH Wahana Lancar (Register 6 Way Buatan) memperoleh persen tumbuh sebesar 79,79%, sedangkan KTH Rangai Sejahtera mempunyai keberhasilan persen tumbuh sebesar 88,37%.  Secara keseluruhan program penanaman PILI Network di KPH Batu Serampok Tahun 2024 menghasilkan persentase tumbuh sebesar 86,22% pada bulan ke-6 sejak penanaman dilakukan (Bulan Mei). Hal ini menunjukkan program tersebut cukup berhasil mengingat musim kemarau yang cukup panjang dan ekstrim setelah penanaman, untuk itu diharapkan petani tetap semangat untuk melanjutkan program ini dengan melakukan penyulaman terhadap tanaman yang mati/kritis.monitoring pada bulan ke-6 setelah penanaman (November 2024) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel.    Rekapitulasi Hasil Monitoring Bulan Ke-6 Penanaman PILI Green Network  (Sumber: Data PILI Green Network )
Tabel.    Rekapitulasi Hasil Monitoring Bulan Ke-6 Penanaman PILI Green Network  (Sumber: Data PILI Green Network )

Berdasarkan tabel tersebut di KTH Wahana Lancar (Register 6 Way Buatan) memperoleh persen tumbuh sebesar 79,79%, sedangkan KTH Rangai Sejahtera mempunyai keberhasilan persen tumbuh sebesar 88,37%.  Secara keseluruhan program penanaman PILI Network di KPH Batu Serampok Tahun 2024 menghasilkan persentase tumbuh sebesar 86,22% pada bulan ke-6 sejak penanaman dilakukan (Bulan Mei). Hal ini menunjukkan program tersebut cukup berhasil mengingat musim kemarau yang cukup panjang dan ekstrim setelah penanaman, untuk itu diharapkan petani tetap semangat untuk melanjutkan program ini dengan melakukan penyulaman terhadap tanaman yang mati/kritis.

Sedangkan lahan yang telah tertanam oleh bibit dari PILI Network kurang lebih seluas 75 Ha dengan asumsi 1 hektar ditanami 200 batang pohon.

Tabel Rekapitulasi Persen Tumbuh Berdasarkan Jenis Tanaman Hasil Monitoring Bulan Ke-6 Penanaman PILI Network  (Sumber: Data PILI Green Network )
Tabel Rekapitulasi Persen Tumbuh Berdasarkan Jenis Tanaman Hasil Monitoring Bulan Ke-6 Penanaman PILI Network  (Sumber: Data PILI Green Network )

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa secara umum semua jenis tanaman yang ditanam memiliki persen tumbuh yang baik (diatas 65%). Dimana persen tinggi tertinggi diperoleh tanaman nangka (77,03), namun hal ini tidak dapat dijadikan patokan dikarenakn jumlah bibit yang ditanam hanya 209 batang. Diikuti oleh Petai, Pala, Durian dan Alpukat.    

Kondisi Tanaman Saat Monitoring Bulan ke 6 Penanaman PILI Green Network (Sumber: Dokumentasi PILI Green Network)
Kondisi Tanaman Saat Monitoring Bulan ke 6 Penanaman PILI Green Network (Sumber: Dokumentasi PILI Green Network)

Berdasarkan hasil monitoring Bulan Ke-6 Penanaman PILI Green Network diperoleh beberapa hal yaitu :

1. Kegiatan  penanaman PILI Network sampai bulan ke 6 sejak penanaman berjalan dengan sangat baik ini dapat dilihat dari persentase tumbuh yang diperoleh secara umum sebesar 86,22% jauh melebihi target dan perkiraan mengingat musim kemarau yang cukup Panjang dan ekstrim terjadi..

2. Besarnya peran aktif setiap anggota KTH untuk turut serta terlibat dalam penanaman bibit PILI Network yaitu 159 orang dari 2 KTH atau 4 kelompok penanaman..

3. Masing-masing jenis tanaman yang ditanam memiliki persen tumbuh baik, hal ini menandakan bahwa jenis tanaman yang diminta/diinginkan kelompok memang sesuai dengan tempat tumbuhnya (endemik setempat).  .

Mengingat keberhasilan yang dicapai, diharapkan petani tetap semangat untuk memelihara bibit tersebut dikarenakan hasilnya akan dinikamati sendiri oleh petani. Sedangkan buat PILI Network diharapkan tetap memantau keberhasilan kegiatan penanaman tersebut dan memberikan kesempatan kelompok lain untuk mendapat bantuan yang sama. 

Ini menandakan bahwa keberhasilan FOLU Net Sink 2030  menjadi tanggung jawab kita bersama baik pemerintah, swasta  maupun masyarakat (petani hutan) 

* Penyuluh Kehutanan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun