Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akankah Hasto Berakhir seperti Anas, Angie, Antasari Azhar?

3 Januari 2025   18:45 Diperbarui: 3 Januari 2025   18:45 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasto: Sindonews.com

Akankah Hasto Berakhir seperti Anas, Angie, atau Antasari Azhar?

Menjelang Natal, KPK menaikkan status Hasto Sekjend Partai PDI Perjuangan menjadi tersangka. Sampai tahun berganti, pembicaraan dan polemik masih saja terjadi. Pro dan kontra, pembelaan, celaan, dan bahkan ada yang mengatakan kuwalat terhadap mantan Presiden Jokowi segala. Hal yang lumrah, apa sih yang tidak pernah menjadi perdebatan di negeri ini.

Salah satu yang menarik adalah, pernyataan dari Hasto, bahwa ia memiliki banyak bukti video mengenai aksi korupsi yang dilakukan elit negeri lainnya. Hal yang biasa, bahkan ada yang bersumpah mau terjun dari Monas segala.  Atau mau ungkap semua kebenaran di balik pidana yang telah dihadapi beberapa pihak, seperti Angelina Sondaag, Anas Urbaningrum, dan Antasari Azhar.

Semua menguap begitu saja. Anas Urbaningrum kek apa sejak sebelum ditangkap KPK sudah bicara banyak dan besar. Toh sampai sekarang, usai menjalani tahanan bertahun-tahun, tidak ada khabarnya sama sekali.

Pun dengan Antasahi Azhar, ia ketua KPK, lama di kejaksaan, pasti paham mekanisme hukum, bukti, dan saksi. Tidak ada suaranya sama sekali. Padahal sebelumnya begitu gagah, lantang, dan masuk partai pula, artinya memiliki penguat yang digdaya, toh tidak juga beraksi lebih jauh.

Angalina Sondaag pun sebelas dua belas dengan dua nama di atas. Susah apalagi perempuan, bukan soal seksis, namun perasaan, apalagi jika anaknya terancam, mana bisa bicara berbuat kencang lagi. Para laki-laki saja ciut nyali.

Korupsi tidak pernah sendirian.

Hal ini sangat factual, tidak akan bisa maling uang negara itu berjalan sendirian, tanpa pihak lain yang terlibat. Amat tidak mungkin. Nah, di sinilah, peran si "korban" yang merasa dibui sendirian layak untuk bersuara, sehingga pihak-pihak yang mendapatkan aliran dana, atau bekerja sama, semua juga kena pidana.

Di Indonesia kan tidak, yang disebut-sebut selama persidangan, bahkan masuk dalam vonis masih bisa tertawa-tawa dan menjadi pejabat yang lebih tinggi dan hebat. Mengerikan, apalagi sudah hilang  malunya.

Harapan baik jika falsafah tiji tibeh, tiba siji tiba kabeh, jatuh satu ya semua jatuh. Tidak malah sebaliknya, yang satu merana di penjara yang lain malah naik jabatan, promosi lebih keren. Toh semua juga paham bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun