Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

16 Tahun Kompasiana, 10 Tahun Belajar darinya

8 Oktober 2024   14:10 Diperbarui: 8 Oktober 2024   14:12 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketrampilan

Jelas ketrampilan menulis sangat terasah. Membuat tulisan apapun bentuknya relatif mudah dalam menuangkan gagasan, ide, ataupun opini. Jauh lebih cepat dalam menuangkan gagasan dalam tulisan. Pun ketika harus berbicara di depan umum, pekerjaan juga menuntut itu, tukang rekoleksi dan juga guru. Sangat terbantu dengan ketrampilan ini.

Memilah dan memilih, menjadikan tulisan enak, ringan, dan memberikan    hal baru. Pembeda dengan tulisan-tulisan lain yang banyak beredar. Tanpa kekhasan dan perbedaan, tulisan akan lewat.

Termasuk menanggapi komentar jauh lebih smart, nyantai, dan kapan kudu tegas dan galak kadang juga penting. Wong sering yang komen itu sama sekali tidak nulis.

Hal yang tidak kalah perlu terampil adalah agar lolos sensor. Pilihan kata, judul, dan tema sangat menentukan. Di sini juga kemampuan melihat peluang di mana tulisan bisa mendapatkan banyak pembaca. Mau web pribadi, Kompasiana, atau situs lain. Perlu jeli dan terampil tentu saja

Terampil pula mengolah kata dan kalimat, sehingga tidak dianggap menista, menghina, atau menyenggol agama. Kalau Kompasianer minoritas tidak boleh tersinggung. Berkali ulang hal tidak adil itu terjadi.

Keberuntungan

Konon kata orang beriman tidak boleh mengatakan keberuntungan. Kehendak Allah itu yang pas. Toh dalam menulis di Kompasiana, kata ini tepat. Bagaimana saya menuliskan Pluralisme itu Haram?  Pada awal-awal menulis, pertama masuk trending artikel dan akhirnya pembaca 1000-an. Gemetar karena komentarnya ngeri-ngeri. Profesor pulak yang menanggapi dalam komentar jauh lebih panjang. Mau merespons seperti apa saja bingung.

Usai tulisan itu menjadi sering TA dan NT yang berkesempatan masuk layar utama dan dilihat yang membuka K. Keterbacaan jelas lebih besar peluangnya. Ini pasti sebentuk marketing bagi pengelola. Masa lalu yang membawa dalam kebiasaan menulis.

Menjawab Kegelisahan

Keadaan hidup bersama sering tidak baik-baik saja. Intoleransi demikian marak. Nah, berita media sering hanya berita, 4W 1H, susah mau memberikan pembelajaran hidup bersama. Keberadaan Kompasiana adalah wadah untuk menyerukan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun