Jelas ketrampilan menulis sangat terasah. Membuat tulisan apapun bentuknya relatif mudah dalam menuangkan gagasan, ide, ataupun opini. Jauh lebih cepat dalam menuangkan gagasan dalam tulisan. Pun ketika harus berbicara di depan umum, pekerjaan juga menuntut itu, tukang rekoleksi dan juga guru. Sangat terbantu dengan ketrampilan ini.
Memilah dan memilih, menjadikan tulisan enak, ringan, dan memberikan   hal baru. Pembeda dengan tulisan-tulisan lain yang banyak beredar. Tanpa kekhasan dan perbedaan, tulisan akan lewat.
Termasuk menanggapi komentar jauh lebih smart, nyantai, dan kapan kudu tegas dan galak kadang juga penting. Wong sering yang komen itu sama sekali tidak nulis.
Hal yang tidak kalah perlu terampil adalah agar lolos sensor. Pilihan kata, judul, dan tema sangat menentukan. Di sini juga kemampuan melihat peluang di mana tulisan bisa mendapatkan banyak pembaca. Mau web pribadi, Kompasiana, atau situs lain. Perlu jeli dan terampil tentu saja
Terampil pula mengolah kata dan kalimat, sehingga tidak dianggap menista, menghina, atau menyenggol agama. Kalau Kompasianer minoritas tidak boleh tersinggung. Berkali ulang hal tidak adil itu terjadi.
Keberuntungan
Konon kata orang beriman tidak boleh mengatakan keberuntungan. Kehendak Allah itu yang pas. Toh dalam menulis di Kompasiana, kata ini tepat. Bagaimana saya menuliskan Pluralisme itu Haram? Â Pada awal-awal menulis, pertama masuk trending artikel dan akhirnya pembaca 1000-an. Gemetar karena komentarnya ngeri-ngeri. Profesor pulak yang menanggapi dalam komentar jauh lebih panjang. Mau merespons seperti apa saja bingung.
Usai tulisan itu menjadi sering TA dan NT yang berkesempatan masuk layar utama dan dilihat yang membuka K. Keterbacaan jelas lebih besar peluangnya. Ini pasti sebentuk marketing bagi pengelola. Masa lalu yang membawa dalam kebiasaan menulis.
Menjawab Kegelisahan
Keadaan hidup bersama sering tidak baik-baik saja. Intoleransi demikian marak. Nah, berita media sering hanya berita, 4W 1H, susah mau memberikan pembelajaran hidup bersama. Keberadaan Kompasiana adalah wadah untuk menyerukan itu.