Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mahalnya Pendidikan Tinggi Indonesia, Kita Bisa Apa?

22 Mei 2024   18:58 Diperbarui: 22 Mei 2024   19:23 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial yang bisa menjadi ladang mendapatkan uang juga terbuka dengan lebar. Ada youtube, instagram, tiktok yang bisa menjadi pekerjaan menjanjikan. Artis-artispun pada pindah jalur dan mendapatkan penghasilan luar biasa. Ketekunan bukan ijazah di dalam karya ini.

Konsistensi yang memberikan peluang untuk para kreator ini bisa menghasilkan karya dan juga uang pada akhirnya. Lagi-lagi  bukan bangku kuliah.

Kreativitas. Kunci untuk maju adalah kreatif. Di sini perlu sikap mental yang baik untuk bisa membangun diri dan bisa berdampak. Bagaimana jiwa kreatif itu bisa membawa       pada masa depan yang lebih baik. Di sini termasuk penghasilan dan penghidupan.   

Lagi-lagi  kreativitas itu tidak tergantung pada kuliah atau tidak.  Namun bagaimana jiwa kreatif itu dibangun dan dibentuk sejak dini.  Sineas, artis, pelukis, pekerja seni, bahkan profesional dalam bidang ini sering tidak selesai dengan kuliahnya.

Komitmen. Memajukan diri bukan mesti dari bangku kuliah. Lihat Susi Pujiastuti yang terkenal dengan tenggelamkan itu tidak juga selesai sekolahnya, apalagi kuliah. Toh ia bisa menjadi pengusaha dan juga menteri yang baik.

Ia belajar banyak dari universitas kehidupan. Langsung terjun dalam masyarakat dan kerja. Tempaan alam yang membuatnya makin tangguh.

Artikel ini jelas bukan mengampanyekan antikuliah atau tidak perlu belajar di perguruan tinggi, tidak demikian. Namun, bagi yang terbatas kemampuan finansialnya jangan berkecil hati. Masih banyak jalan untuk bisa berbuat banyak bagi dunia melalui diri sendiri.

Peluang itu selalu ada. Kemauan mengambil  peluang itu yang penting dan krusial untuk mengembangkan diri. Tentu saja kuliah juga baik, sepanjang memang ada kesempatan dan mampu baik intelektual ataupun dananya.

Kesempatan kampus-kampus swasta mendapatkan  mahasiswa-mahasiswa pintar yang kurang beruntung.  Selama ini anak pintar masuk PTN. Kampus swasta hanya mendapatkan sisa-sisa, apalagi dulu lebih mahal dan sangat tidak terjangkau.

Ketika keadaan berbalik, kesempatan bagi kampus  nonnegeri untuk bisa bersaing dengan lebih adil. Ada peluang baik dan itu positif juga.

Andy Noya dalam salah satu kesempatan ia mengatakan, dalam seleksi karyawan, tim mereka melihat asal-usul kampus. PTN besar mereka pilih duluan, ternyata dalam wawancara mereka malah tidak cukup meyakinkan bisa bekerja dengan baik. Akhirnya tim seleksi mencari-cari lamaran dari kampus-kampus kecil yang sudah disortir, dan malah merekalah yang akhirnya diterima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun