Hobi yang Menjadi Cuan {Landak Mini]
Beberapa saat terakhir, lumayan hewan peliharaan yang awalnya hanya senang, suka, dan untuk hiburan, namun beranak. Bertambah koleksi, sekaligus potensi menjadi  cuan. Pemasukan yang awalnya sama sekali tidak terduga. Dulu ada ikan mas koi dan koki yang bertelor dan berkembang biak. Kini ada sugar glider dan landak mini.
Artikel kali ini akan membahas landak mini terlebih dahulu, artikel mendatang mengupas mengenai sugar glider. Landak  mini tergolong relatif mudah untuk hewan peliharaan ataupun menjadi pendapatan sampingan.
Sekadar hobi atau koleksi, mainan, dan hiburan sangat gampang. Hewan ini mudah banget beradaptasi dan kenal dengan pemilik. Makanannya pun sangat mudah. Hanya berupa pelet pakan kucing dan tambahan nutrisi bisa ulat Hongkong atau jangkrik. Â Tempat memeliharannya bisa berupa aquarium yang sudah bocor dengan diberi alas tatal atau serutan kayu. Bisa didapat di toko-toko pakan ternak atau pet shop dengan harga sangat terjangkau.
Perawatan
Serutan kayu bisa diganti ketika sudah terlihat sangat kotor atau lembab. Potensi mendatangkan jamur dan juga penyakit bagi hewan kesayangan kita. Hewan tentu tidak akan nyaman, ketika tempat tidur dan bermain mereka kotor.
Minuman setiap hari biasanya habis, tempat minum lebih baik pakai model hisap sehingga tidak membuat cepat kotor dan lembab serutan kayu. Mereka ini cukup kuat minum, terutama pas bunting.
Makanan lebih baik terbatas, agar mereka tidak kegemukan atau obesitas, sehingga tidak lincah dan lucu lagi. Perilaku hewan nocturnal, sediakan saja pakan pada malah hari. Kadang memang siang-siang mereka jalan-jalan ke tempat makan, jika demikian, beri saja secukupnya.
Memandikan. Sediakan kotak, bisa berupa baskom untuk mereka berenang, pastikan hidungnya di atas permukaan air. Beri air hangat dengan sampo bayi untuk merawat kulit mereka. Ingat, ketika indukan bunting, jangan dimandikan, karena bisa mengubah aroma habitat, yang potensial merusak mood keadaan bunting.
Waktu bunting, pisahnya pejantan sehingga si betina sendirian, sampai kelahiran hingga usai delapan (8) minggu. Tandanya sangat jelas, anak-anak ini sudah siap makan sendiri dan tidak dalam perlindungan induknya lagi.
Mengapa harus dipisah? Pejantan landak mini memiliki libido sangat tinggi. Kehadiran anakan landak  hanya menghambat mereka, bisa terinjak-injak atau malah dimakan.
Tanda-tanda bunting.
Perut indukan betina mulai menggelembung dan membesar. Â Puting susu makin memanjang dan terlihat lebih jelas.
 Â
Kotoran lebih besar dari saat-saat biasanya. Ini sangat jelas perbedaannya.
Suara berisik dan lebih sering bertikai dengan pejantan. Mood betina berbeda dengan pejantan, sehingga mereka berisik.
Jika tanda-tanda itu ada, pisahkan pejantan ke kandang lain. Â Nanti ketika sudah menyapih anaknya si betina disatukan lagi dan siap melakukan reproduksi lagi.
Tanda-tanda landak mini jantan dan betina
Di bagian bawah atau perut, kedua jenis kelamin jelas berbeda. Jika jantan, antara dubur atau anus dan alat kelamin lebih jauh. Betina, ada dua lubang berdekatan. Sangat sederhana
Jika menghendaki hewan kesayangan ini bisa bonding, akrab dan melingkar di telapak tangan. Ajak mereka setiap saat, sesering mungkin diajak bermain. Landak mini meskipun binatang malam, toh siang juga bisa diajak bermain bareng.
Ketika masih kecil, terutama belum tumbuh duri, jauhkan dari jangkauan kucing atau anjing. Kisaran usia 1-2 minggu mereka masih sangat rentan dimangsa predator.
Kemungkinan menjadi breeder atau beternak sangat besar. Indukan landak mini bisa beranak 1-9 ekor dalam sekali bunting. Harga jualnya pun relatif tinggi, indukan siap reproduksi berkisar 200-350 ribu untuk jenis paling murah.
Usia sapih sudah dibanderol harga 150.000. sangat menjanjikan. Dengan masa reproduksi yang sangat singkat.
Jangan lupa berikan tempat untuk berlindung, Â bagi pasangan remaja dan yang siap reproduksi. Namun jangan lupa pas mereka memasuki masa kawin singkirkan dulu tempat perlindungan itu. mengapa ada tempat berlindung? Di alam aslinya mereka itu hidup di dalam lobang tanah. Tempat yang sangat nyaman untuk mereka bergelung ketika tidur.Â
Usia siap dikawinkan
Usia produktif pada kisaran 6-12 bulan. Jangan sampai usia terlalu tua, sehingga anaknya tidak seperti yang diharapkan.
Perhatikan temperamen atau sifat indukan, karena ini adalah hewan peliharaan, sehingga indukan yang jinak, lulut, dan mudah kenal pemilik menjadi penting. Harapannya anaknya pun memiliki sikap yang sama.
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan
Sumber:
Dari berbagai sumber bacaan
Pengalaman merawat dan memelihara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI