Ganjar Pranowo-Mahfud Pasangan Saling Mengisi
Deklarasi resmi koalisi PDI-P telah mengusung Ganjar Pranowo pada menjelang Lebaran lalu, kini pasangannya sudah resmi juga yaitu Mahfud MD. Kolaborasi yang baik, di mana keduanya saling mengisi. Pengalaman keduanya juga cukup mumpuni, bukan sama sekali kosong.
Ganjar memimpin Jawa Tengah dengan capaian yang baik. Sekolah gratis telah tercipta, bukan hanya wacana. Pembuktian di tengah  permainan politik sensasi, iya merealisasi tanpa umbar janji. Politikus yang jarang di Indonesia hari-hari ini.
Rumah DP 0% pun telah ia wujudkan. Tanpa menjadi jargon dalam kampanye dan pilkada. Lagi-lagi ini adalah prestasi bukan sekadar sensasi murahan yang tidak ada realisasinya. Bandingkan pihak lain yang menjadikan itu sebagai sebuah jargon besar-besaran. Apa hasilnya?
Investasi juga terbukti, bagaimana perusahaan-perusahaan di Jawa Barat banyak pindah ke Jawa Tengah, karena buruh dan makan itu murah. Tenaga murah bukan karena eksplotasi, namun karena kemampuan menekan harga kebutuhan pokok sehingga membuat kebutuhan dasar hidup juga relatif murah. Ini prestasi, lagi-lagi bukan sensasi.
Kelompok intoleran di Jawa Tengah itu cukup kuat. Basis-basis massa dan pergerakan begitu kuat dan kental. Sebut saja Ngruki, siapa tidak kenal. Sikap tegas Ganjar jelas ketika ia memecat kepala sekolah yang berafiliasi ke kelompok ini. Pun ia  meminta Kepala Sekolah SMA-K untuk menandatangani pakta integritas untuk antikelompok radikal. Terbukti.
Mahfud MD. Ia malang melintang di pemerintahan, semua trias politika telah ia kuasai. Ketua MK yanag begitu disegani telah membawanya pada puncak prestasi dan jenjang karir di dunia peradilan. Pun ia pernah menjadi menteri, anggota dewan, dan terutama ia adalah akademisi yang kompeten.
Tim penanganan korupsi yang sangat sigap. Ia mengungkap banyak skandal besar mengenai penyalahgunaan keuangan negara di beberapa lembaga. Kemenkeu, terutama dirjend pajak kembali gonjang-ganjing beberapa waktu lalu.
Basis massa Mahfud Madura dan Jawa Timur juga menjadi penting. Bagaimana suara pendukung PDI-Perjuangan di sana tidak cukup menggembirakan. Salah satu jumlah pemilih terbesar di Indonesia. Â Potensial untuk memenangkan kontestasi.
NU, bagaimana posisi Mahfud di tengah Nahdliyin juga cukup sentral. Lagi-lagi ini adalah basis massa untuk memenangkan pemilihan, dalam konteks ini pilpres 24. Memang tidak sepenuhnya demikian karena posisi Ganjar juga masih ada kaitan dengan NU. Memang Mahfud lebih kental.