Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Silent Killer Ini Biasanya Tidak Disadari

13 Juli 2023   12:38 Diperbarui: 14 Juli 2023   05:34 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katakan saja semua hal yang buruk, negatif, gagal, dan negasikan apa yang menjadi kebanggaan. Contoh, hidupmu akan menjadi benalu saja seumur hidup.  Buat apa hidup jika hanya begitu saja. Pantas saja kamu sampai sekarang tidak laku, tidak bisa bekerja, dipecat di mana-mana, lulus kuliah saja karena belas kasihan.

Siswa atau murid dikatakan hidupmu pasti akan mejadi sampah masyarakat, pemalas itu ujungnya jadi beban negara. Ungkapan-ungkapan negatif yang disemburkan setiap saat, akan memupus semangat dan jiwa yang sedang berkembang menjadi layu.

Patahkan semangat dan tanggung jawabnya. Seperti itu menjadi laki-laki, ibu macam apa kamu, begitu saja tidak becus. Soal sederhana begitu saja pakai  mikir lagi. Mana otakmu, di mana tanggung jawabmu sebagai ibu atau laki-laki.  

Membayangkan saja sudah tidak akan ada energi baik. Rasanya mau masuk gua, atu lubang yang tidak ada ujungnya.  Terus terngiang-ngiang, bahkan dalam tidur sekalipun.  Hidup yang menngerikan, karena kemanusiaannya sudah dipatahkan.

Rontokkan semua capaiannya. Salah satu paling sering dengan membandingkan. Manusia tidak ada yang sempurna. Jika mau mematahkan semangat, gelontorkan saja yang merontokkan apa yang ia capai, bandingkan dengan pihak yang memang sukses.

Lihat tuh, teman-temanmu sudah punya mobil, rumah megah, pasangan cakep, anak-anak manis, kamu tidak akan laku. Apanya yang kamu andalkan, tampang pas-pasan, kerjaan jelek lagi. Masih juga hidup.

Jika siswa, kamu lagi-lagi soal sepele seperti ini saja tidak bisa. Lihat tuh, adikmu saja bisa. Kapan sih kamu membuat bangga keluarga? Buat apa sekolah, les mahal-mahal hanya menghasilkan anak macam kamu.

Katakan, semua hal buruk yang dikatakan orang lain. Pak Andi mengatakan kamu itu arogan, sombong, manusia gagal. Sama tuh Bu Beti juga 11 12 menilai kamu songong, padahal tidak punya modal, apa sih yang kamu jadikan dasar sombong itu. Sudah usai segitu saja belum bisa apa-apa. semua mami, dasar anak mami, kapan kamu bisa mandiri.

Anak sekolah juga relatif sama. Wali kelas sebelumnya mengatakan kalau kamu itu kurang fokus, baru tahu, ternyata benar. Guru matematika  mengatakan, kalau kamu itu bodoh hanya perkalian sederhana anak kelas dua SD saja masih mikir pakai lama.

Tidak punya masa depan. Pantas saja mantan-mantanmu tidak tahan. Dasar orang sulit, diajak maju tidak mau, tidak punya gagasan besar untuk bisa berkembang. Tidak layak kamu mendapatkan pasangan. Apannya yang mau dijadikan kekuatan, jika kamu begitu terus. Sama sekali tidak ada perjuangan,  gagasan besar.

Hidupmu hanya begitu-begitu saja. Mana ada masa depan atau pasangan yang mau menderita bersama denganmu.  Layak kamu menderita dan merana,  modelmu begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun