Felix Tani, Prabowo, dan Amien Rais
Pemilu menjelang, tensi politik meninggi. Hawa panas sudah mulai merambat naik. Saling klaim, serang, dan kata-kata kepedulian pada rakyat kecil menguar dengan sangat. Â Satu yang khas bahwa Prabowo ada dalam hasil-hasil survey sebagai capres potensial. Pun dengan laku Amien Rais dengan segala sepak terjangnya.
Itu skala negara, gawe di Kompasiana, yang namanya Kompasianival juga sedikit banyak sama. Ada yang percaya diri untuk jagoannya menang. Ada yang admin PHP-in sehingga masuk terus nominasi, tapi akhir e ya sama saja.
Kompasianer jawara nominasi ini pernah ngambeg gegara Krewardnya gak keitung, padahal dia sudah percaya diri dan ngutang di warung soto. Bayangkan ketika soto di tenggorokan gak bisa lewat jakun karena gak ada uang untuk bayar.
Salut dengan keberadaan akun yang satu ini, tetap konsisten dan kenal bahkan akrab dengan berbagai generasi. Bagi dia tidak ada senjakala, karena menolak dilupakan. Artikel-artikelnya masih dikerubutin generasi YZ yang dikatakannya cengeng dan mudah ngambeg. Â Ini keren, bisa mengarungi segala zaman dengan bulliannya.
Kadang kala masih nangkring di AU dan jelas selalu pilihan karena biru, bukan karena mutu. Wong nulis blas gak guna kek soal Ku Tunggu Jandamu saja pilihan, padahal lapak bahasa, emang bahasa bahasa apa coba? Mungkin bahasa planet antah barantah yang ia pahami sendiri.
Masalahnya itu akan dilabrak dengan artikel baru jika labelnya dicabut. Amin eh ngadmin, eh admin pasi ogah lah ngadepin orang yang menolak lupa soal usia ini. Bagaimana coba bisa  menerangkan pada generasi old mengenai media sosial, wong sama sekali dia tidak pakai medsos. Jangan-jangan ribut di berbagai WAG alias grup media percakapan itu ada asisten atau juniornya yang mengoperasikan.
Kerennya itu masih mampu konsisten membully setiap generasi. Repotnya itu jika yang dibulli dan tidak tahan, bisa repot. Tapi mana dia peduli dengan itu. Mungkin saja  terlahir dari tanah lapangan tembak jadi hobinya nembakin Kner lain dan bahkan admin.
Wajar juga ketika Kner Felix Tani yang kini melabeli diri dengan Engkong Felix, dulu Prof. Felix sebagai label dari rekan-rekan itu akan masuk nomine di Knival 23 atau bahkan 24 seperti Prabowo. Layak ditunggu, kansnya cukup terbuka. Â Â
Kesamaan dari ketiga nama di judul itu sudah paham bukan? Nama-nama itu sangat santer akan jadi dan calon tetap, akhirnya tetap calon saja sepanjang hayat.
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H