Messi Pecundangi Ronaldo di Piala Dunia 2022
Piala dunia di tengah musim berjalan baru saja usia. Para pemain akan kembali ke klub dan melanjutkan berjibaku memperebutkan tropi di masing-masing kejuaraan. Ada dua pemain yang layak dicermati lebih jauh.
Amatan dan keinginan publik banyak berharap mereka bertemu, karena ada pada bagan yang berbeda, sangat mungkin mereka bisa bertemu di puncak, final, sebagai idaman sepanjang zaman. Bagaimana tidak, langganan  ballon d'or Lionel Messi kapten Argentina, juara Amerika Latin bertemu Christiano Ronaldo, kapten Portugal dan   pernah juara Eropa. Keduanya jelas sangat pengin mengangkat tropi juara piala dunia.
Memang akhirnya keduanya tidak bisa bertemu di laga puncak idaman. Melawan Perancis jelas ideal, juara bertahan dan ada Mbape di sana. Sang suksesor Messi  dan Ronaldo di masa depan. Messi pun menang atas yuniornya di PSG itu.
Ronaldo
Sebelum piala dunia dimulai, ia banyak menjadi perbincangan karena permainan di klub makin tidak  menjanjikan. Sikapnya pun akhirnya mirip-mirip. Alih-alih makin moncer, malah berulah dengan aneka kengacoan sebagai seorang mega bintang.
Meninggalkan bangku cadangan ketika belum selesai pertandingan, karena kecewa dan marah. Sikap respek pada rekan, pelatih, dan klub juga makin melemah. Lagi-lagi memperlihatkan sisi menurun yang mau ditutupi dengan tidak  sepatutnya bagi seorang bintang besar.
Puncaknya ketika menyoal klub yang dikatakan dalam wawancara media, membuatnya makin sulit. Tidak bermain di kasta tertinggi Eropa, Liga Champion memang menyesakkan bagi Ronaldo. Â Tapi sikapnya yang tidak memperlihatkan mutunya sebagai seorang bintang besar abad ini, patut disayangkan.
Di piala dunia ternyata hal yang sama terjadi. Bahasa  tubuhnya seperti tertangkap kamera media memperlihatkan kejengkelannya ketika diganti atau tidak dimainkan sejak awal. Apakah ini asumtif? Jelas berdasar.
Tersingkir secara awal jelas membuat keadaan Ronaldo lebih buruk. Pilihan klub usai piala dunia sangat menentukan. Pelatih dan klub harus berpikir ulang jika mau menggunakan jasanya. Ia pemain yang muai surut namun tidak mau mengakui, menerima, dan tahu batas.