Malah ada anak yang bertanya, "Menang ra Pak?" [ menang tidak Pak?]
Judi, perlakuan tidak layak contoh seolah adalah perbuatan biasa saja. Seperti lari pagi, ngarit, atau menggembala kambing. Seolah tidak ada amoral, tidak bernilai moral di sana. Padahal itu tindakan immoral. Tindakan tidak baik, apalagi di hadapan anak-anak mereka sendiri.
Perilaku moral itu perlu keteladanan. Orang tua sebagai pendidik utama dan pertama yang memagang peran penting. Jauh lebih lama waktu anak bersama orang tua, dari pada dengan guru. Bekal pengetahuan lebih mengarah ke kognisi akan percuma jika tidak ada dukungan bagi anak-anak dari orang dewasa di rumah.
Masalah lebih mendalam dan kompleks lagi, ketika lingkungan juga abai akan persoalan moral ini. Mereka, masyarakat, aparat, termasuk penegak hukum terendah juga terlibat di sana. Main judi bareng, seolah itu perbuatan biasa. UU jelas mengatur  bahwa itu terlarang. Agama pun sama saja. Ketika dipahami sebagai hal yang tidak masalah, berarti ada persoalan di sana. Pemahaman yang keliru namun dianggap baik-baik saja.
Anak-anak  itu masih polos. Perlu pendampingan, pendidikan, itu tidak semata sekolah namun juga keteladanan. Memberikan contoh dengan kehidupan dan cara bermasyarakat yang normal.
Selamat Hari Guru untuk para Pahlawan Bangsa
Berkat melimpah atas perjuangan Anda semua
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H