Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kominfo, Chatbot, dan Literasi Digital

12 November 2022   18:48 Diperbarui: 12 November 2022   18:52 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Johnny Plate: kominfo.go.id

Kominfo, Chatbot, dan Literasi Digital

Upaya meningkatkan literasi digital pada masyarakat getol dilakukan pemerintah via

Kementrian Kominfo. Kominfo melakukan kolaborasi bersama WhatsApp dan ICT

Watch dengan meluncurkan Chatbot Literasi Digital Siberkreasi. Fitur chatbot

tersebut dapat diakses via WhatsApp dengan nomor 0811-105-99977.

Masyarakat bisa mendapatkan banyak sekali keuntungan melalui fitur chatbot tersebut.

Berbagai modul terkait literasi digital di dalam fitur chatbot tersebut dapat diakses.

Chatbot merupakan program yang berbasis Artificial Intelligence. Program ini bisa

mensimulasikan percakapan layaknya manusia. 11-12 dengan asisten digital yang bisa

memahami serta menanggapi permintaan pengguna serta memberikan jawaban yang

relevan dengan cepat.

Melalui fitur chatbot, pemerintah sangat berharap masyarakat dapat semakin lihai

terkait literasi digital. Era transformasi digital memang tidak dapat dielakkan lagi.

Pilihannya memang ada pada kita, mau maju atau terlibas. Namun demikian

kenyataannya, masyarakat pun semakin 'melek' terhadap transformasi digital.

Hal itu bisa ditilik dari aktivitas masyarakat yang dilakukan hingga 8 jam, hal ini lebih

besar dari aktivitas digital masyarakat dunia yang menghabiskan waktu

sebanyak 6 jam, 37 menit. Tentu bisa disimpulkan bahwa masyarakat juga tertarik,

antusias, bahkan tertantang untuk bisa meng-upgrade diri dengan keterampilan literasi

berbasis digital ini.

Pemerintah melalui Kominfo terus mengupayakan peningkatan literasi digital melalui

Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) sejak tahun 2017 dan melibatkan 121 mitra

dan jejaring sosial. Pelatihan-pelatihan secara masif dilakukan. Salah satu contoh

penerapan GNLD pada kelompok masyarakat adalah pada sektor bisnis (ekonomi

kreatif).

Pelatihan-pelatihan UMKM terkait peningkatan literasi digital ini dilakukan terus-

menerus. Selanjutnya sektor pendidikan, sangat jelas terlihat. Literasi digital menjadi

makanan pokok yang di-intake para pelaku di sektor pendidikan ini. Guru, dosen,

siswa/siswi juga tidak luput dari penerapan GNLD ini.

Menjadi menarik saat ini, antara orang dewasa dan anak-anak saling berkompetisi

untuk mengasah keterampilan literasi digital mereka. Kita pantas mengakui bahwa

kecakapan generasi Z dan generasi milenial terkait keterampilan literasi digital, lebih

mumpuni.

Kelekatan mereka (gen Z dan gen milenial) dengan perangkat digital akhirnya

melahirkan kreativitas yang membungkus lahirnya teknologi-teknologi yang bisa

membantu kemaslahatan umat. Menjadi penting bagi mereka untuk tetap berada dalam

koridor etik yang benar, sehingga teknologi tidak serta-merta merusak kebudayaan

manusia itu sendiri.

Berharap dengan adanya fitur chatbot, masyarakat menjadi semakin pintar dan bijak

dalam menanggapi transformasi digital era ini.

Terima kasih

sumber: https://aptika.kominfo.go.id/2022/11/kominfo-luncurkan-chatbot-literasi-digital-siberkreasi/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun