Bjorka Mengajari ini untuk Johnny Plate
Peretasan data pemerintah dan doxing pejabat publik oleh Bjorka menuai banyak respon. Suara-suara tudingan terhadap Kominfo yang digawangi Johny Plate sebagai orang yang paling harus bertanggungjawab begitu santer menyeruak. Serangan pribadi menteri malah mempertontonkan ini adalah politisasi.
Upaya membuat tim khusus gabungan juga dilakukan dan dibentuk. Menkopolhukam juga turut memberikan perhatian yang cukup besar. Ia terus mengawal dan memberikan pernyataan yang membangun, Kolaborasi antara Kominfo, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), Cyber Crime Bareskrim Polri, dan BIN.
Upaya-upaya positif untuk menelusuri jejak peretasan dilakukan untuk memperkuat Kominfo. Tamparan sekaligus ujian membawa berkah bagi 'kesiapan' polisi cyber kita sebenarnya. Lahirlah kolaborasi bukan saling serang. Memang harus diakui bahwa kasus-kasus serupa Bjorka bukan barang baru.
Kasus-kasus serupa tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Kasus kebocoran data yang menimpa Yahoo di tahun 2013 merupakan peristiwa yang fenomenal dalam kejahatan siber di mana sekitar kurang lebih tiga miliar akun bocor.
Jual beli data di red forum sudah bukan barang baru lagi di dunia siber kita. Masyarakat dan pemerintah memang 'dipaksa' untuk tetap siaga, apalagi di dunia yang sangat akrab dengan hal-hal demikian.
Sebuah adagium ini tepat rasanya terutama dalam menggambarkan situasi saat ini, semakin tinggi pohon semakin kencang anginnya. Semakin pesat perkembangan digitalisasi maka kita pun harus siap juga dengan perkembangan cyber crime di sekeliling kita.
Pihak-pihak yang memiliki kewenangan dalam menjaga keamanan dunia siber harus selalu meningkatkan kompetensi sehingga tidak mudah mengalami kebobolan. Semakin diupdate tentu Bjorka-Bjorka ini juga semakin mengasah skill, ini akan terus seperti ini -- menjadi sebuah siklus yang terus menerus -- intinya adalah terus berjaga.
Polisi dan maling akan selalu ada, sama dengan kebocoran data ini, bagaimanapun para pembobol itu selalu menemukan celah untuk menguji nyali dan ketrampilan mereka.
Sebenarnya Bjorka dan "Bjorka-Bjorka" lain menjadi sosok uji keampuhan Johny Plate dan tim. Ada nilai positif yang bisa diambil dari kasus ini :
Membuka peluang-peluang respon keamanan dan antisipatif dunia siber. Menambah kemampuan dan ketrampilan bagi para pegawai.
Adanya kasus-kasus ini akan lebih membuat melek mata pihak-pihak yang berwenang dalam kejahatan siber. Layaknya ujian, situasi keamanan dunia digital pasti akan dituntut lebih berbenah diri dan membuka diri terhadap edukasi-edukasi untuk masyarakat terkait hal ini.
Adanya upaya-upaya memasukkan pokok bahasan ilmu informatika dalam kurikulum sekolah
Upaya ketiga ini bukan upaya yang baru -- ilmu informatika menjadi sebuah gaya hidup baru yang bisa diajarkan dalam jenjang pendidikan di lini terkecil.
Program Kominfo, Johnny Plate untuk digitalisasi dalam pemerintahan, perdagangan dan bisnis, serta pendidikan mendapatkan tantangan. Bjorka hadir sebagai sebuah ujian luar biasa bagi gagasan digitalisasi bagi hidup bersama.
Berkat di balik musibah salah satunya adalah hadirnya kolaborasi antarlembaga negara. Hal yang jarang ketemu dalam hidup bersama sebagai sebuah bangsa.
Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H