Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PDIP-Nasdem Berkoalisi, Bakal Calon Pasangan Ini Menjanjikan

26 Agustus 2022   18:59 Diperbarui: 26 Agustus 2022   19:06 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PDI-P --Nasdem Berkoalisi, Calon Pasangan ini Menjanjikan

Tiba-tiba Nasdem mengatakan akan mengusung Anies-Puan untuk menjadi bakal calon pasangan pilpres.  Pro dan kontra langsung saja menjadi. Puan juga langsung mengatakan, bahwa di 24 kita, negara Indonesia akan memiliki presiden perempuan lagi.

Menjadi menarik, kala Puan ternyata mengincar posisi presiden dan Nasdem juga mau menempatkan "calonnya" untuk menjadi calon presiden, yang berbeda dengan apa yang Puan nyatakan.

Susah melihat kedua nama ini dipersandingkan. Secara elektabilitas dan juga desas-desus yang berdasar dari rilis survey yang menyatakan, jika Puan masih terlalu jauh untuk bisa bersaing lebih jauh. Memang Anies masih bertengger di papan atas. Namun posisi Anies selaku gubernur di DKI sangat riskan  menjadi bahan gorengan para rival politik. Sasaran empuk untuk bisa terkapar sejak dini.

Bisa dibahas pada artikel lain, mengenai bakal calon pasangan ini. Lebih  tepat membahas saja jika calon yang ini, karena Nasdem mengatakan mau maju dengan mengedepankan kader sendiri.

Johnny Plate salah satu menteri yang sangat banyak mendapatkan apresiasi karena kinerjanya yang moncer. Bagaimana ia mengejar ketertinggalan pembangunan BTS sebagai sarana dan infrastruktur digital yang sangat membantu menjembatani keterbatasan pendidikan karena pandemi.

Satelit Palapa yang bisa dibangun karena kerjasama dengan pihak luar negeri. Sudah antri untuk seri duanya. Ini sangat tidak mudah, dan bisa dilakukan.

Pembangunan pusat penyimpanan data di banyak pulau-pulau besar, bukan hanya di Pulau Jawa saja seperti selama ini. Pemersatu NKRI, Persatuan Indonesia, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia bisa terjadi.

Ia bersama dengan Kemenparkraf menjadikan Borobudur, Toba, Labuan Bajo, sebagai wisata premium dengan infrastruktur digital yang sangat menjual dengan tampilan yang sangat elok karena adanya penataan BTS.

Eksekusi peraturan sejak 2012 yang baru bisa diterapkan pada 2022, PSE yang telah menjadi bahan polemik dan caci maki pada pribadi. Padahal jelas sejak 2012 sudah digagas, hanya saja mungkin karena tidak ada keberanian, maka baru kali ini bisa menekan pelaku dunia jasa digital sangat besar, seperti google, meta, dan WA sekalipun.

Keterwakilan Indonesia Timur, ini bukan bicara primordial, namun bagaimana keberadaan sama-sama warga negara Indonesia boleh menjadi  apa saja, mau presiden dan wakil presiden juga boleh. UUD menjamin itu, dan betapa hebat bangsa ini jika bisa terjadi.

Kekurangan adalah soal agama. Bagaimana ganasnya masalah agama di Indonesia. Lha Jokowi yang jelas-jelas agamanya saja digoreng ke mana-mana. Apalagi Johnny Plate yang memang agamanya berbeda.

Ganjar dari pada Puan

Suka atau tidak, Puan kalah jauh dengan apa yang telah Ganjar capai. Jawa Tengah merasakan denyut nadi kemajuan pembangunan di tangan gubernur berambut putih ini. Investasi    begitu banyak membanjiri Jawa Tengah karena penanganan buruh dan UMP yang sangat menguntungkan kedua belah pihak.

Industri, perusahaan yang demikian banyak, namun mampu menjadi inflasi pada angka yang relatif rendah di bandingkan Jawa Barat apalagi Jakarta, itu menarik investor untuk menanamkan dananya di Jawa Tengah. Jelas ini sangat menguntungkan dan menjadikan Jawa Tengah menjadi primadona.

Buruh relatif tenang, karena beaya hidup relatif terjangkau. Mereka tenang dan jarang terdengar menjadi pembicaraan bahwa mereka menjadi pelaku demo yang biasanya berakhir rusuh. Pengusaha mana sih yang mau membayar buruhnya yang merongrong perusahaan dengan dema demo yang jelas tidak menguntungkan bagi investor.

Pembangunan di Jawa Tengah sangat masif. Ini jelas menunjukkan bagaimana geliat pemerintahan Ganjar termasuk sukses. Rawa Pening dibangun, usai puluhan tahun mangkrak hanya menjadi agenda tahunan di mana mengeruk dan membuang enceng gondog hanya  sebuah upaya pencairan proyek. Kali ini sangat bersih. Luasan rawa ya terlihat air, bukan hanya isi tanaman yang membuat oksigen dan sinar matahari tidak bisa diterima ikan di bawah.

Dibandingkan kompetitornya, Anies sebagai kolega sama-sama gubernur apa yang telah dicapai Ganjar bak bumi dan langit. Terlalu jauh jika bicara capaian. Bagaimana Jakarta hanya menjadi pembicaraan mengenai kelebihan bayar, bongkar pasang bangunan yang membuang-buang anggaran.  

Duet ini sangat baik. Pengalaman mereka di legeslatif sangat membantu dalam pendekatan dengan si  Kura-kura Hijau yang sering ribet. Ini sudah terbukti selama ini bagaimana kegiatan dan keputusan kementrian sangat  terbantu pengalaman ini.

Posisi Ganjar jauh di atas Anies dan juga Puan. Susahnya adalah mereka berdua hanya kader dan bukan "pemilik" partai. Masih terlalu jauh berharap bisa berbicara banyak tanpa ada sebuah kejutan politik, sebagaimana Jokowi 2004.

Apakah ini sebuah pasangan yang realistis? Jika berkaca dari prestasi atau capain jelas ini faktual dan bagus. Jika bicara politik, apalagi sudah bercampur dengan ideologis sih sangat susah.

Sebuah upaya, narasi baik sih baik-baik saja. Apa salahnya dengan kedua nama ini.  Jauh lebih  menjual dari pada Puan-Johnny Plate, apalagi Plate adalah kader Nasdem.  Berbeda dengan Anies bukan?

Memasuki dan menjelang 2023, makin asyik kog dan makin menghangat, dan bisa juga menjadi "anarkhis," jangan sampai demikian.   Apalagi sudah lama dipanaskan dengan perebutan antara kader dan "pemilik" partai.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun