Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Mas Bechi Nasibmu Gak Sebaik Ko Julianto Eka Putera

10 Juli 2022   20:41 Diperbarui: 10 Juli 2022   20:48 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal di balik begitu banyaknya pembahasan mengenai keberadaan pesantren di mana Ms Bechi hidup dan gede, izinnya langsung  dicopot. Apakah  karena beda kementrian? Atau karena kepentingan? Entahlah.

Keduanya suka seni. Mas Bechi menciptakan lagu yang menenangkan. Ko Julianto membuat film sampai dua kali. Seniman memang biasanya banyak disukai lawan jenis.

Janji surga, yang satu mengaku bisa menikahi siapa saja sesuai dengan yang dikehendaki, kata Mas Bechi. Ko Julianto mengatakan hidupnya akan enak dan bisa bekerja apa saja, kalau mau menurut pada kata-katanya.

Keduanya mimiliki pendukung dan penyokong militan dan fanatik. Tidak ada kesalahan dari si tokoh. Padahal, ketika ada pro dan kontra, biar saja peradilan yang menjadi penegah dan menyatakan  siaa yang benar dan siapa yang salah. Apakah itu fitnah atau benar-benar terjadi.    

Melihat drama-drama yang ada, beberapa hal berikut harap diperhatikan,

Perilaku penegak hukum yang belum sesuai dengan keadaan yang semestinya. Bagaimana bisa dengan kasus yang identik toh perlakuannya berbeda dan bertolak belakang. Ini yang poerlu menjadi  perhatian publik, agar proses hukumnya berjalan sebagaimana mestinya.

Jangan sampai nantinya terjadi yang tidak diinginkan, malah antiklimaks dan malah hanya drama tragedi yang terjadi. Polisi  sudah kerja keras, dicaci maki, dijadikan bahan olok-olokan dalam kasus Mas   Bechi, jangan sampai nantinya jaksa dan hakim malah becanda dengan tuntutan dan vonis sangat ringan.

Publik negeri ini mudah banget lupa, jangan sampai mengawal dengan sangat ketat dan keras, nanti ada kasus baru, dan kasus ini malah mlempem. Kan percuma juga berjuang dan par korban malah mendapatkan luka yang baru. Kedua kasus ini sama-sama beratnya. Perlakuan media dan penegak hukum bertolak belakang, layak untuk dicermati, agar para korban mendapatka keadilan.     

Melihat perilaku dan pemberitaan media sangat bertolak belakang. Bisa jadi semuanya akan masuk angin. Korban mendapatkan kembali luka baru, ketika keadilan tidak mereka peroleh. Miris, susah sih melihat anak-anak itu mengarang cerita sebegitu runtut, komplet, ketika melibatkan begitu banyak orang.

Skenario sekeren apapun akan berantakan, jika mau membuat konspirasi, apalagi melibatkan anak-anak berjumlah relatif besar, melawan "kekuasaan yang demikian besar." Pasti mereka akan ketakutan dulu, terlihat kog, bahwa mereka tegar dan konsisten, meskipun ada intimidasi baik halus ataupun sangat kasar dan keras.

Tentu saja artikel ini tak hendak membela atau menyudutkan yang satu dan yang lain. Hanya saja yang terjadi ini semoga menjadi perhatian bersama, bahwa keadilan dan kebenaran yang  hakiki yang terjadi. Jangan sampai menghukum yang benar dan juga membiarkan yang salah berkeliaran. Hal yang tidak baik dan buruk bagi hidup bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun