Rakyat sangat terbantu, selain siaran menjadi lebih baik, namun juga bagaimana internet menjadi lebih cepat, lebih murah, dan selain itu bisa membuat iklan, bahkan saluran iklan sendiri dengan lebih banyak pilihan. Akhirnya lebih murah dan mudah.
Dampak-dampak ini yang jelas saja akan dihalang-halangi untuk dipahami oleh masyarakat. siapa pelakunya, ya korporasi yang bisa mempengaruhi pembuatan UU. Â Kelas-kelas itu sejatinya tidak akan masalah dengan adanya pembaharuan, namun karena sudah biasa nyaman, mengapa harus berubah.
Pembelajaran juga untuk elit, dalam konteks ini pemain-pemain media elektronik, sehingga mereka juga tidak hanya adalah zona nyaman. Mereka juga perlu mengerti keadaan dunia sekitarnya saatnya juga perlu maju.
Negeri ini terlalu banyak memberikan dan keterpihakan justru pada kaum atau kelas atas, feodalisme sangat terasa. Sama saja dengan keberadaan subsidi dan aneka macam bentuk keenakan untuk kelas atas malahan.
Kala, bandul itu mulai bergeser untuk keadilan, wajar banyak pihak yang biasa enak-enakan kemudian meradang dan maunya kue hanya untuk mereka. Miris, ini sekian puluh tahun terjadi. Ketika masyarakat     kini bisa mendapatkan banyak kemudahan, beramai-ramai mereka marah dan menuding pemerintah gagal.
Satu demi satu kedaulatan rakyat itu akan dikembalikan pada esensinya. Penguasaan sumber daya alam oleh asing sudah makin banyak yang beralih. Kini, elit yang menguasai jaringan frequensi siaran dibagikan juga untuk masyarakat agar mampu memiliki akses yang relatif sama.
Perjuangan itu memang perlu keberanian dan kerja keras. Pendapatan negara naik drastis, rakyat juga berdaya dengan aneka pilihan di dunia digital.
Terima kasih
Sumber
https://disway.id/read/598599/Siaran-Omni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H