Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

BEM SI, Baca ini, Jangan Hanya Demo, Ingat Saudara di 3T

18 April 2022   11:11 Diperbarui: 18 April 2022   11:17 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang aneh dan ajaib dengan perilaku mahasiswa khususnya periode pemerintahan Jokowi. Mereka seolah diam saja di masa lalu, tiba-tiba menjadi begitu rajin demo, tetapi tema yang diangkat kog itu-itu saja, ujungnya Jokowi turun atau ganti Jokowi. Malah aneh, begitu banyak masalah kog, mengapa hanya menyoal satu hal saja.

Masalah  keuangan alias korupsi, soal intoleransi, kasus terorisme, mahasiswa ke mana? Mosok yang begituan tidak dengar dan diam saja.  Jelas ada yang aneh. Atau memang kemampuannya hanya sampai itu saja?

Pembangunan 4200 BTS untuk anak bangsa di daerah terluar, tertinggal, dan terpencil membutuhkan anggaran APBN sebesar   11 T. Ini angka yang sangat besar bagi negara ini. Bayangkan, jika yang selama ini sudah merampok dan menggarong itu dengan suka rela mengembalikan sebagian saja untuk membangun negeri ini. tentu lebih cepat, eh malah ditengarai untuk membeayai demo-demo yang seperti orang ngidam, setiap tanggal cantik mengadakan aksi.

Sebangun dengan keinginan membangun BTS 4 G agar akselarasi  digital negara ini melaju dengan cepat, sebanyak 3.704 akan dicicil sejumlah 2.200 lagi-lagi karena keterbatasan anggaran. Padahal mereka ini juga anak kandung negeri ini.

Nah, bagi ketua BEM SI perlu banyak belajar, bagaimana pembangunan menyeluruh itu baru terjadi saat ini. Negeri ini      sudah saking lamanya tersesat, sehingga yang benar malah terlihat seolah salah. Yang keliru sekian lamanya dianggap baik-baik saja. Fokus hanya Jawa, Bali, dan Sumatera sangat sedikit itu kini diubah.

Alokasi dana yang paling besar salah satunya adalah transportasi material. Ada daerah yang bahkan memerlukan helikopter saking susahnya medan. Mahasiswa perlu tahu keadaan ini, bukan hanya dema demo yang tidak memiliki landasan yang sangat kuat. Coba mereka datang ke tempat demikian biar tahu negara itu hadir, bukan hanya untuk menambah anggaran untuk Jakarta saja.

Kerjasama oleh operator selular ini jauh lebih penting dari pada ujaran elit-elit di Jakarta yang hanya haus oleh kekuasaan dan anggaran.  Mereka ini tidak akan peduli soal hidup bernegara, maunya mereka sendiri yang sejahtera dan kekal dalam kekuasaan.

Jalan kaki, gerobak, perahu untuk membangun BTS menyeberangi sungai atau laut, ada juga perlu angkutan udara, apakah mahasiswa yang tukang demo itu perlu KKN di sana, angkut besi untuk BTS biar tahu rasanya main medsos di daerah, bukan di cafe-cafe berpendingin udara dan untuk merongrong negara.

Fakta yang dianggap sepele, padahal ini adalah hal yang sangat mendasar. Sikap kritis itu harus, namun juga perlu logis dan  waras, agar apa yang diperjuangkan itu benar-benar berdampak bukan semata kepentingan pihak yang bayar.

Negeri ini sangat besar, hanya saja terlalu banyak orang yang menjadi benalu dan merongrong, sehingga energi negeri ini habis untuk hal yang sebenarnya tidak berguna. Uang, energi, perhatian, semua sia-sia.

Terima kasih

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun