Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kebebasan Angelina Sondakh dan Kerinduan AHY

4 Maret 2022   21:12 Diperbarui: 4 Maret 2022   21:15 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rindu kepemimpinan mereka?

Ah mana sih fakta yang memperkuat klaim itu? lihat saja hasil-hasil survey masih menempatkan posisi AHY pada lapisan bawah. Padahal sederhana, jika benar-benar dikehendaki, apalagi dirindukan,   pasti akan moncer dan di atas calon-calon lain. Toh  tidak demikian.

Sangat mungkin survey yang diadakan interal partai, sehingga memilih basis massa mereka. Tidak mengagetkan karena dua asalan sederhana ini.

Mereka tidak memiliki kader dan simpatisan yang militan ala PKS dan PDI-Perjuangan. Mereka jauh meninggalkan Demokrat. Arinya sangat susah mengharapkan klaim ABY  itu benar.

Alasan kedua, cenderung kader penjilat alias asal bapak senang. Mereka sangat mungkin membuat rekayasa untuk keamanan diri dan menyenangkan bosnya. Jika seperti ini betapa naifnya.

Jauh lebih penting bagi AHY adalah membranding diri sebagai pribadi utuh, lepaskan bayang-banyang pepo dan juga tidak perlu terlalu banyak energi untuk menyasar Jokowi lagi. Benar bahwa itu karena menutupi kemaluan pembangunan era lalu yang bobrok.

Fokus pada kinerja. Kini eranya kerja, semua terukur dengan sangat mudah. Kliam itu kuno, orang sudah pakai digital tapi perilaku manual. Ini terjadi karena kadernya ketinggalan zaman dan lebih suka cari aman dan makan kemudian menjilat.

Melontarkan isu yang berbobot, bukan sekadar suka atau tidak suka semata-mata. Yang cukup memiliki dasar argumen logis, dan juga berdaya guna bagi hidup bersama.

Konsekuensi logis, jika nama makin moncer dan menjanjikan, tidak perlu koar-koar dna kliam, masyarakat pasti akan memilih dan mendorong untuk maju menjadi presiden. sesederhana itu, bukan sebuah impian.

Tiket emas yang jelas ada di tangan. Namun bagaimana menyikapi Angelina Sondakh ini, apakah akan kembali sebagaimana Andi Malarangeng atau dibiarkan saja? Simalakama. Dijadikan pengurus akan dihantam, dibairkan bisa menyanyikan banyak hal.

Nyanyi sih tidak akan, karena Nazar juga diam saja. Antasari yang sempat koar-koar juga diam saja. Layak ditunggu sikap AHY dan jajaran mengenai Angelina Sondakh ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun