Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Susi Air, Kader Demokrat Mau Nampol Jokowi Kena AHY

3 Februari 2022   21:55 Diperbarui: 3 Februari 2022   22:05 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Susi Air: Tribunnews.com 

Kasus Pesawat Susi Air, Kader Demokrat ini Mau Nampol Jokowi, Malah Kena AHY

 Susi Pudjiastuti sedang curcol di media sosial, karena pesawatnya dipindahkan dengan paksa oleh satpol dari Pemda Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Pihak pemerintah daerah tidak mau menyebutkan alasannya karena menyangkut soal etik. Hal yang bisa dimengerti dan baik.

Jauh lebih menarik adalah, pernyataan salah satu elit Demokrat, yang memberikan narasi, bagaimana perlakuan pada mantan menteri saja seperti itu, apalagi pada rakyat biasa. Terjemahan bebas demikian.

Asumsi saya adalah, maksudnya mau mendeskreditkan pemerintah, Jokowi terutama, sebagaimana rekam jejak yang Demokrat lakukan selama ini. Keberadaan curcol Susi Pudjiastuti mau menjadi batu pijakan, bagaimana pemerintah kejam pada elit, apalagi manusia atau masyarakat biasa.

Namanya netizen kerja sangat cepat, mencari informasi dan segala hal ikhwal untuk menjadikan bahan mau pro dan kontra mengenai hal ini. Tidak pakai   lama ketemulah, kalau Ketua Umum Partai Demokrat, memuji kepala daerah Malinau sebagai kader partai mercy yang terbaik. Terbukti, bahwa itu malah kolega Benny sendiri.

Apa kaitannya coba presiden, pemerintah, dalam hal ini Jokowi dengan pemindahan paksa pesawat milik Susi Pudjiastuti. Hal yang terlalu jauh dan terlalu remeh sebenarnya jika mau mengaitkan pemerintah yang sangat tega dan kejam pada masyarakat.

Kewenangan dan juga yang melakukan jelas-jelas satuan Polisi Pamong Praja.  Itu ada di bawah pemerintah daerah. Apa kaitannya dengan pemerintah pusat.

Jokowi memang terlalu sabar, sehingga banyak orang yang tidak suka, berlaku seenaknya sendiri, termasuk fitnah dan berspekulasi berlebihan. Pelaporan Kaesang dan  Gibran ke KPK juga sebuah bentuk tindakan yang berlebihan. Kala pelapor sendiri mengaku pembuktiannya sulit.

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah Benny K. Harman ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun