Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

2022 NTT Terselimuti Internet, Kemiskinan Ekstrem, dan Peran Johnny Plate

24 Desember 2021   11:01 Diperbarui: 24 Desember 2021   16:50 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2022 NTT Terselimuti Internet dan Kemiskinan Ekstrem yang Melanda serta Peran Johnny Plate

NTT memiliki jumlah penduduk ekstrem yang melebihi rata-rata nasional. Wapres Makruf Amin mengharapkan makin menurun dan bisa di bawah rata-rata nasional. Bisa dimengerti karena geografis NTT begitu luas dan berpulau-pulau.

Seorang rekan yang berasal dari sana berkelakar, bukan lagi tanah berbatu tapi batu-batu bertanah. Sekarang ia mengembangkan kampung kopi di batu bertanah tempat tumpah darahnya. Kondisi yang harus diatasi bukan ditinggalkan.

Menurut Wikipedia, jumlah pulau di NTT ada sekitar 12.000, bisa dibayangkan betapa susahnya satu sama lain untuk bisa bersama-sama maju. Tanpa bantuan internet, susah menjangkau pulau-pulau yang sangat jauh.

Mereka ini juga berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Pegunungan juga, dan banyak kawasan tandus atau padang rumput. Tidak heran NTT memiliki kuda khas mereka, kuda Sumba.  Ada pula komodo, mereka mempunyai banyak potensi.

Melihat kawasan yang demikian luas, dengan kondisi geografis seperti itu, wajar kesenjangan sosial dan ekomomi sangat besar. Di mana-mana, kota-kota besar, akan mudah kita menemui saudara kita dari kawasan NTT ini. alasannya keluar daerah karena kemiskinan. Balik lagi sudah enggan karena berbagai alasan.

Internet menjadi salah satu upaya baik untuk menanggulangi kemiskinan. Pendidikan adalah salah satu alasan mendasar. Ketika akses makin terbuka, bukan tidak mungkin semua potensi yang ada itu akan menjadi sebuah aktualisasi luar biasa.

Johnny Plate yang mendapatkan perintah Wapres Kyai Amin menargetkan pada 2022 seluruh NTT sudah terlayani dengan internet. Pariwisata, pendidikan, ekonomi, bisa terkatrol naik dengan adanya internet.

Iklan murah meriah sekarang itu internet. Mau di pelosok seperti apapun, sepanjanjang dikenal via media sosial, akan diuber oleh traveller. Potensi NTT untuk wisata begitu banyak dan beragam. Ada wisata religi, ada pemandangan eksotis pantai langsung samudra.  Ini semua masih terselimuti kabut kemiskinan.

Anak kandung NTT layak Johnny Plate mengembangkan tanah kelahirannya. Ini tidak soal KKN, tetapi kurang ajar jika tidak membangun daerahnya. Masalah adalah ketika kawasan yang sudah maju digelontori dana karena memiliki kesamaan identitas. Ini yang perlu ditinjau lagi.

NTT memang perlu perhatian, dana, dan energi gede untuk dapat keluar dari keadaannya selama ini. putera daerahnya ada yang menjadi menteri, wajar dia memberikan perhatian lebih untuk bisa mengejar saudara-saudaranya di Jawa umpamanya. Kesempatan baik, bukan kesempatan dalam kesempitan.

Internet sebagai sebuah sarana untuk mengembangkan diri dan mempromosikan secara masif dan relatif murah. Cakupannya pun global, bukan semata regional atau nasional.  Pada tahun 2021 telah terbangun BTS 4Gbaru, sejumlah 16 dari total rencana 421, dan sudah ada 156 BTS di seluruh NTT bagian dari pembangunan BTS daerah 3T.

Johnny Plate berbahagia bersama warga 16 desa yang mulai terlayani internet. Harapannya dengan pembangunan BTS ini masyarakat bisa lebih produktif untuk mengembangkan diri. Kesejahteraan meningkat, bisa mempromosikan budaya setempat, produksi ekonomi kreatif yang lebih menjual dan dikenal luas lagi.

Melihat keadaan yang serba belum jelas mengenai pandemi ini, mobilitas warga terbatasi, maka ekosistem digital jelas menjadi sebuah alternatif yang lebih menjanjikan. Jokowi ketika menjadi Gubernur Jakarta pernah berpikir soal daging sapi yang mahal. Ia menengok NTT bisa menjadi penyupali daging di Jakarta.

Kolaborasi antardaerah. Biasanya di kampung-kampung banyak barang tidak berharga. Nah dengan digital semua bisa dikemas dan berharga mahal. Sapi-sapi di desa-desa bisa jadi tidak begitu mahal, namun dengan adanya perdagangan regional bisa menambah nilai jual.

Masyarakat terbantu, program pemerintah maju desanya, maju bangsanya sangat mungkin. Akselerasi ekonomi berbangsa bisa menjadi nyata. Ribuan pulau tidak menjadi masalah lagi. Dulu perlu perhu, kapal, dan itu tergantung musim. Kendali komunikasi sudah terjembatani.

Kemiskinan akan bisa terkikis dengan pendidikan yang baik. Geliat ekonomi yang meningkat. Masyarakat memiliki pilihan dalam hidupnya.

Pembangunan infrastruktu digital dikebut salah satunya karena pandemi memang mengubah pola dan gaya hidup. pembatasan mobilitas toh ekonomi tetap kudu jalan, dan syukur bisa mengebut itu dan bisa terlaksana.

Pemerintah saat ini tengah mengejar target pembangunan infrastruktur digital. Menurut Menkominfo, secara keseluruhan, pembangunan infrastruktur BTS di Indonesia dilakukan dalam linimasa akseleratif. "Sehingga ditargetkan total 83.218 desa dan kelurahan bisa mendapatkan jaringan konektivitas 4G pada akhir tahun 2022 mendatang atau 10 tahun lebih cepat dari rencana awal," ujarnya.

Terima kasih

Kominfo

Detik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun