Penghargaan Menteri Terbaik untuk Johnny Plate dan E-Health 2100 T Dongkrak Ekonomi
Selamat kepada Menkominfo Johnny Plate yang mendapatkan 021.  MasalahBest Minister di Obsesion Awards 2021 itu layak atau tidak, pasti akan ada pro dan kontra. Wajar sih negeri ini, apa yang tidak mendapatkan tanggapan yang relatif sama. Selalu saja ditanggapin dengan dua warna.
Infrastruktur saja, penikmatnya pada bilang tidak makan semen. Mereka-mereka ini juga selalu menggunakan jalan tol. Sekarang di mana sih, ada terminal jelek, kumuh, dan tidak terawat. Tidak ada. Tidak jauh berbeda dengan bandara. Ini termasuk infrastruktur lho. Â Elit memang tidak pernah tahu terminal, jalan darat. Â Karena mereka biasa via udara.
Toh mereka juga pastinya pernah melakukan perjalanan yang tidak ada jalur pesawat, misalnya jalur pendek kisaran 1-2 jam. Atau karena elit mereka harusnya pernah kunjungan kerja, atau dapil kalau dewan. Pasti akan  merasakan apa yang dibangun itu berdampak besar.
Hal demikian saja bisa dinegasikan, apalagi penghargaan. Belum lagi ajang penghargaan di negeri ini sudah susah dilihat secara jernih. Cenderung kepentingan dan ada apa di balik itu. Â Lihat saja penghargaan-penghargaan yang biasa diterima Pemrov atau Gubernur DKI Jakarta.
Penghargaan masih bisa diterima akal, lha hasil audit BPK saja bisa diatur, kata dagelan Warkop DKI. Tengok saja, mana yang diberi label WTP namun masuk bui KPK. Harusnya BPK malu bukan malah seolah baiik-baik saja.
Alam negeri ini masih seperti itu. Ya harus diterima, mau apalagi. Hal-hal yang biasa saja diperdebatkan sampai luar biasa. Apalagi penghargaan, orang politik pula yang menerima. Tentu artikel ini tak hendak mengupas hal itu. Mau pro atau  kontra silakan. Tapi ada beberapa hal yang dicapai oleh Johnny Plate memang layak diapresiasi.
Johnny Plate mengatakan, jika pada tahun 2025 angkat fantastik e-health akan ditorehkan, yaitu sampai dengan 2100 T. Apa kaitannya dengan jabatannya? Ya iya berkaitan langsung karena apapun yang ada e-nya, perlu namanya internet. Nah, internet itu ada di dalam kewenangan dan tanggung jawab Menkominfo.
Baik atau buruk, ya ada di kementrian yang diampu oleh Johnny Plate. Pandemi mengubah pola interaksi. Ditambah yang menjadi masalah ada pada sisi kesehatan. Orang harus membatasi mobilitas. Â Tetapi badan tetap sehat, apalagi jiwa yang tertekan tentu memerlukan banyak bantuan dan pertolongan dari ahlinya.
E-health adalah peluang di tengah pandemi. Bagaimana layanan kesehatan bisa dari rumah. Ambil nomor antrian, konsultasi tanpa perlu tatap muka, dan berbagai jenis digitalisasi rawatan kesehatan. Apa yang bisa membantu dengan lebih cepat dan aman mengapa tidak.
Jokowi mendapatkan banyak apresiasi di tingkat dunia karena penanganan pandemi dengan relatif baik. Ekonomi juga tidak parah-parah amat. Pilihan yang tentu saja tidak mudah. Perlu keberanian, apalagi ditingkahi politikus oposan dan barisan sakit hati yang selalu menyalahkan apapun yang diputuskan, dan mereka tidak berbuat lebih baik.
Kondisi yang perlu kerja sama dan keberanian untuk bekerja keras demi tetap eksis di masa pandemi, namun dengan catatan tetap bisa menjaga diri dan bangsa. Kinerja Johnny Plate luayan bagus.
E-health  pperlu fasilitas infrastruktur yang memadai. Hal ini telah sering dikupas. Satelit, BTS, 5G, serat optik, dan pembangunan infrastruktur digital lainnya. Rancangan yang sebenarnya bisa tahun-tahun mendatang, mau tidak mau kudu maju dan lebih cepat.
Selain PJJ tentu kesehatan itu memegang peran penting. Orang bisa saja takut ke rumah sakit atau dokter pribadi. E-health banyak membantu masyarakat tetap bisa mengakses konsultasi kesehatan namun sekaligus menjaga mobilitas tetap rendah.
Aplikasi Peduli Lindungi. Membantu sektor ekonomi untuk bisa tetap eksis menjaga keberadaan mereka, ketika aplikasi ini menjamin pengunjung kawasan ekonomi itu sehat dan sudah vaksin. Lagi-lagi perlu digitalisasi yang prima.
Sosialisasi vaksin. Awal-awal susah. Diberi saja menolak, tetapi kini orang malah mencari-cari. Narasi barisan sakit hati dan oposan tenggelam. Apalagi mereka sendiri tidak konsisten dengan pernyataan dan perilaku mereka. Masyarakat jadi paham hanya diperalat.
Kolaborasi, kabinet itu visi presiden bukan visi masing-masing menteri. Ada kolaborasi antarkementrian. Kominfo, Mendag, Menperin, Menkeu, Menkes, ketika bicara e-health. Kolborasi apik demi kejayaan Indonesia, yang sekian lamanya tertidur karena diisi oleh politikus mata doitan.
Tentu saja banyak yang kontra dengan Johnny Plate memperoleh penghargaan. Ya wajar, namanya juga alam demokrasi. Tetapi, bahwa ia bekerja dengan cepat memang harus diakui. Â Keberadaan pandemi bagi masyarakat itu momok, jika tanpa internet.
Dunia digital kita berkembang pesat karena infrastruktur dan tol langit berjalan dengan lebih cepat. Komunitas digital, dibarengi literasi digital, membuat talenta digital menggeliat mencapai apa yang mereka harapkan.
Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H