Kondisi yang perlu kerja sama dan keberanian untuk bekerja keras demi tetap eksis di masa pandemi, namun dengan catatan tetap bisa menjaga diri dan bangsa. Kinerja Johnny Plate luayan bagus.
E-health  pperlu fasilitas infrastruktur yang memadai. Hal ini telah sering dikupas. Satelit, BTS, 5G, serat optik, dan pembangunan infrastruktur digital lainnya. Rancangan yang sebenarnya bisa tahun-tahun mendatang, mau tidak mau kudu maju dan lebih cepat.
Selain PJJ tentu kesehatan itu memegang peran penting. Orang bisa saja takut ke rumah sakit atau dokter pribadi. E-health banyak membantu masyarakat tetap bisa mengakses konsultasi kesehatan namun sekaligus menjaga mobilitas tetap rendah.
Aplikasi Peduli Lindungi. Membantu sektor ekonomi untuk bisa tetap eksis menjaga keberadaan mereka, ketika aplikasi ini menjamin pengunjung kawasan ekonomi itu sehat dan sudah vaksin. Lagi-lagi perlu digitalisasi yang prima.
Sosialisasi vaksin. Awal-awal susah. Diberi saja menolak, tetapi kini orang malah mencari-cari. Narasi barisan sakit hati dan oposan tenggelam. Apalagi mereka sendiri tidak konsisten dengan pernyataan dan perilaku mereka. Masyarakat jadi paham hanya diperalat.
Kolaborasi, kabinet itu visi presiden bukan visi masing-masing menteri. Ada kolaborasi antarkementrian. Kominfo, Mendag, Menperin, Menkeu, Menkes, ketika bicara e-health. Kolborasi apik demi kejayaan Indonesia, yang sekian lamanya tertidur karena diisi oleh politikus mata doitan.
Tentu saja banyak yang kontra dengan Johnny Plate memperoleh penghargaan. Ya wajar, namanya juga alam demokrasi. Tetapi, bahwa ia bekerja dengan cepat memang harus diakui. Â Keberadaan pandemi bagi masyarakat itu momok, jika tanpa internet.
Dunia digital kita berkembang pesat karena infrastruktur dan tol langit berjalan dengan lebih cepat. Komunitas digital, dibarengi literasi digital, membuat talenta digital menggeliat mencapai apa yang mereka harapkan.
Terima kasih