Susah mengharapkan adanya aksi lebih lanjut dari pada hanya dengungan di salah satu media sosial saja. Alasannya terlalu mengada-ada, kondisi juga lain dengan 212. Masih lagi pola yang dipakai hanya mengulang-ulang.
Memang sih masih banyak pelaku yang mau menyalib di tingkungan. Tetapi toh mereka juga jauh lebih realistis. Berkali ulang demo gagal itu uang sudah mengalir tentu saja.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!