Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demi Pasar Digital, Jokowi Perintahkan Johnny Plate Kebut Infrastruktur Digital

16 Desember 2021   12:23 Diperbarui: 16 Desember 2021   12:37 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Johnny Plate: Kominfo.go.id

Jokowi Perintahkan Johnny Plate Percepatan Pembangunan Infrastruktur Digital

Presiden Jokowi, saat meresmikan Gerakan  Akselerasi Generasi Digital meminta Johnny Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informasi agar potensi pasar digital yang sangat besar, jangan sampai diambil negara asing. Pembangunan infrastruktur digita harus dipercepat. Kunci agar pasar digital tetap di dalam negeri.

Jadi ingat, kala debat pilpres 2019 lalu, gagasan Jokowi mengenai tol langit menjadi bulan-bulanan  kubu Prabowo. Biasa, bukan soal gagasan, namun pokok e salah dan jelek.  Atau sebaliknya, ketika kubu Prabowo malu karena tidak paham unicorn, untung masih nyambung, oh yang online-online itu ya?

Kini, yang online-online itu menjadi kebutuhan sangat mendesak, karena pandemi.  Semua gaya interaksi yang berubah total, juga membuat perdagangan pun berbeda. Ketika interaksi terbatasi, kebutuhan tetap jalan,  perdagangan digital menaguk keuntungan secara tidak langsung.

Tol langit, bukan dalam konteks dan konsep seperti jalan tol, pembangunan fisik, semen diaduk, makanya ada politikus yang mengatakan rakyat tidak makan semen. Tetapi rakyat butuh akses cepat dari kota ke kota, bukan semen untuk dimakan.

Nah, tol langit itu adanya kesinambungan dari Sabang hingga Merauke dengan adanya jaringan internet yang sebisa mungkin sama. Pembangunan itu telah dikebut dengan adanya satelit Satria, BTS di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan. Ribuan BTS dibangun demi anak negeri merasakan hal yang sama dengan Jawa dan Jakarta khususnya.

Jaringan 5G yang lebih cepat dan penting juga sudah makin luas jangkauannya.  Demi melayani dunia digitai yang lebih memanjakan masyarakat. Bekerja sama dengan swasta dan tentu saja BUMN sehingga layanan digital untuk masyarakat bisa maksimal.

Pusat Data Nasional, untuk menjamin keamanan data masyarakat, Presiden juga menyinggung mengenai pemerintahan elektronik, digitalisasi layanan pemerintahan. Hal yang perlu pusat data yang memadai. Semua sudah tersedia.

Presiden wajar memerintahkan Johnny Plate mempercepat pembangunan infrastruktur yang sangat penting untuk digitalisasi semua lini ini. Pandemi membuat pola kehidupan berubah. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, belanja juga dari rumah tentu saja. Potensi gede karena bangsa ini sangat besar, penduduknya masuk lima besar dunia.

Potensi yang ada jangan sampai malah diperoleh pihak asing karena mereka telah lebih dulu siap. Bayangkan masa lalu yang selalu dikadalin asing, mengenai tambang, sumber daya alam, dan kekayaan negeri ini.  Keadaan buruk itu jangan lagi diulang.

Demi mendapatkan fee, uang suap, makelar, dan selisih harga lebih enak impor, atau melepaskan izin usaha untuk ekpolitasi dan eksplorasi kekayaan alam yang begitu berlimpah. Puluhan tahun elit yang memiliki akses perizinan dan percaloan kaya raya. Pun negeri asing yang berdasa warsa atas nama UU di Indonesia yang sudah dipoles mengizinkan itu.

Kala pemerintahan sekarang mau mengubah, perang terbuka dipertontonkan. Barat menolak sawit dan menuntut pemerintah Indonesia karena menolak ekspor nikel.  Gonjang-ganjing politik dan keamanan juga tidak jauh dari persoalan ini kog.

Kini, emas baru itu berupa perdagangan digital. Sangat menggiurkan, jangan sampai kita hanya menjadi konsumen dan semata pembeli. Wanti-wanti Presiden Jokowi sangat baik.

Potensi besar yang sangat menggiurkan.  Prediksi untuk tahun 2025 mencapai, USD 146 milyar, atau setara dengan Rp. 2.092 triliun. Pada tahun 19 sebesar USD 40 M, tahun berikutnya naik menjadi USD 47 M, dan pada tahun ini, 2021 telah mencapai USD 70 M. Infrastruktur digital, talenta digital, dan juga pemerintahan digital.

Perilaku kebanyakan anak bangsa ini masih manual. Begitu banyak kemudahan digital namun malah masih berkutat dengan yang digital.

Pemerintahan digital tentu akan sangat membantu masyarakat untuk bisa hebat banyak hal. Pungutan liar jelas hilang. Waktu percuma untuk antri padahal petugasnya nyantai hilang pula. pemerintah digital perlu talenta digital itu jelas.

Posisi Johnny Plate sangat mendukung untuk bisa  mengeksekusi ini. bagaimana ia adalah orang partai politik. Kita paham, bahwa orang partailah yang selama ini begitu susah untuk berubah. Korupsi paling gede juga kongkalikong partai, dewan dengan pengusaha.

Peraturan yang mendukung perlu persetujuan dewan, kepanjangan tangan partai. Nah, sangat terbuka pendekatan personal via parpol sangat mungkin dilakukan Johnny Plate.

Suka atau tidak, toh keadaan partai negara ini masih mendominasi. Pun keadaannya juga tidak terlalu baik-baik saja.

Harapan presiden ini sangat baik. Apa yang sudah dilakukan Johnny Plate juga sudah relatif baik. Masih perlu ditambah kecepatan memang, karena pandemi dan potensi yang ada jangan sampai dijadikan sapi perahan lagi seperti sumber daya alam kita selama ini.

Bangsa yang besar, negara yang bisa berdaya dengan keberadaannya, asal mental inlander, feodal, dan hanya maunya menerima fee, upeti, dan sekadar uang rokok dengan menjual negeri ini sudah saatnya ditendang jauh-jauh.

Saatnya menjadi bangsa yang besar tidak hanya slogan dan karena geografis, dan jumlah penduduk, namun memang besar juga dalam karya dan ekonomi. Waktunya melaju bukan hanya menonton.

Terima kasih

https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/12/15/potensi-pasar-digital-besar-presiden-jangan-diambil-orang-lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun