Keenam, para pekerja harian yang mendapatkan uang karena hari itu bekerja. Pekerja di dunia transportasi mereka paling terdampak. Toh mereka, kebanyakan yang pernah sempat bercakap-cakap relatif menerima dengan lapang dada, bandingkan dengan elit yang tidak kesulitan namun ribut melulu.Â
Harusnya mereka ini turun ke bawah, bicara dengan orang-orang yang terdampak, pasti mereka malu. Apalagi pimpinan MPR itu. Apakah mereka terdampak penghasilannya? Sama sekali tidak. Toh mulut mereka paling keras berteriak.
Gji tetap utuh, mereka sudah aya duluan. Mana ada sih anggota apalagi pimpinan MPR itu miskin? Tidak akan ada sama sekali. Toh masih beisa berteriak, padahal begitu banyak rakyat yang bingung mau makan, toh mereka tidak dengar.
Omicron sudah lahir, konon penularan sampai 500% atau lima kali lipat lebih menular. PTM sudah banyak dilakukan. Sangat mungkin di sekolah prokes berjalan dengan baik. Ini kondisi umum, benar bahwa banyak yang abai, toh perlu dipegang secara umum relatif baik. Kecil kemungkina kluster sekolah.
Jauh lebih mengkhawatirkan adalah perjalan para siswa. Bagaimana abai berkenaan dengan penggunaan masker. Lebih banyak yang ditaruh di dagu. Di jalanan itu bertemu dengan begitu banyak orang, jutaan virus bisa beterbangan dan siapa yang bisa tahu tidak ada covid.
Anak-anak sekolah relatif banyak yang belum mendapatkan vaksin. Mereka sangat rentan, benar daya tahan tubuh mereka kuat. Tetapi hati-hati itu penting.
Belum lagi yang menggunakan angkutan umum. Jaga jarak mana ada pas jam sibuk sekolah dan pekerja berangkat. Ini juga potensial untuk terjadikan penularan.
Anggaran sosialisasi pengetatan prokes juh lebih mendesak dari pada sosialisasi MPR yang tidak juga kelihatan manfaatnya. Lihat saja bagaimana (4) empat pilar itu toh makin kuat paham antiPancasila  di mana-mana.
Satgas bersama TNOI-Polri perlu kembali menguatkan razia berkaitan dengan masker, asal jangan hanya photo pada beberapa orang yang sudah bermasker namun diganti dan kemudian photo, demi laporan. Â Ini sikap abai lain yang potensian menjadi penyebab gelombang berikut bisa datang.
Guru, mewanti-wanti dan mewajibkan anak didik mereka untuk tetap menggunakan masker dengan baik sepanjang perjalanan. Â Malah jangan-jangan gurunya pun tidak memahami bahayanya di jalan dan tidak berpikir demikian.
Oorang tua. Susah memang karena banyak orang tua yang sudah abai dan merasa sudah selesai dengan covid. Ada juga yang tidak percaya sejak awal dan kebetulan tidak terjangkit. Â Sekiranya mau mendengar dan membaca dengan otak sebenarnya sih mau tahu.