Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

7 Alasan Messi Tidak Patut Memperoleh Ballon d'Or ke-7

30 November 2021   09:47 Diperbarui: 30 November 2021   09:57 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi dan Ballon d'or: Kompas.com

7 Alasan Messi Tidak Patut Mendapatkan Ballon d'or 2021 untuk Tujuh Kali

Messi mendapatkan penghargaan pemain sepak bola paling prestisius di bumi ballon d'or untuk ketujuh kalinya pada tahun 2021. Hal yang sebenarnya tidak layak ia peroleh. Kapasitasnya pada tahun-tahun sebelum penghargaan tidak cukup layak memperoleh penghargaan ini.

Konsistensinya agak turun, belum lagi capainnya dengan klub sangat rendah. Ia tidak parah sih, hanya saja banyak pemain lain lebih layak karena apa yang mereka dapatkan. Ini jauh lebih penting dan bags sebenarnya, juga untuk keberadaan Messi sendiri.

Gelaran-gelaran sebelumnya sangat pantas dan memang rivalnya tidak lebih baik. Beberapa kali memang sangat sengit memperbutkannya bersama Ronaldo. Toh masih wajar ketika memang mereka berdua ada pada posisi puncak permainan baik klub maupun timnas.

Kali ini sangat buruk, malah menciderai kualitas Messi di usia akhir puncaknya sebagai pemain bola. Ia tidak terlalu buruk, namun pemain lain mulai menggantikan tempatnya.

Alasan tidak patutnya Messi;

Pertama, ia tidak cukup bersinar di tahun kemarin. Capaian golnya juga relatif rendah, dibanding rivalnya. Bersama Barca ia tidak mendapatkan posisi yang terhormat, piala hanya piala minor, bukan La Liga.

Kedua, ia kapten yang gagal. Bersama Barca ia tidak bisa berbuat banyak, berbeda era Puyol, Xavi, dan Iniesta. Eh pas ia yang memimpin kondisi memburuk dan tidak memperoleh piala La Liga.

Ketiga, ia sukses hanya di Barca, tidak di  Argentina, apalagi PSG. Terbukti ia seret untuk menjadi mesin gol PSG, di timnas Argentina juga selalu  mentok di tahap final, sampai berturut.  Padahal ia kapten tim. Artinya ia tidak mampu menjadi motivator dan inisiator bagi rekannya untuk berbuat lebih lagi.

Kini, musim dan klub baru juga belum memberikan dampak signifikan bagi tim barunya.  Jauh lebih tepat Barca yang membuatnya moncer bukan Messi membuat Barca gede.

Keempat, pemain lagi peraih Piala Eropa, Piala Champion, dan mesin gol di klub, mengalahkan Messi yang hanya mendapatkan Piala Amerika Selatan dan Copa del Rey, bukan kelasnya yang ia raih selama ini.

Kelima,  Messi mulai turun dan pemain lain pun sudah mulai sejajar dengan dirinya. Memang soal popularitas dan nilai jual masih terlalu jauh. Toh penghargaan ini untuk  kinerja dan capaian, bukan nilai jual dan ketenaran.

Keenam, suka atau tidak. Nama Messi dan Ronaldo masih yang terdepan. Susah bagi pemain lain bicara lebih jauh. Media lebih kenal Messi dan CR7. Ini faktual. Neymar saja yang memiliki kelas hampir sejajar tetap keteter, ketika masih bersama Barca.

Ketujuh, sebagai sebuah perpidahan menuju kemunduran karir, ini adalah sebuah hal yang alamiah, malah tidak begitu bagus sebenarnya. Lebih pas  ia bukan sebagai pemenangnya.

Artikel ini tentu saja tak hendak merendahkan Messi, wong saya penggemar Messi. Tetapi sangat tidak tepat saja untuk sekelas Messi dengan capaian yang hanya seuprit, padahal banyak rivalnya yang memperoleh lebih mentereng.

Selamat Leo

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun