Kemarin, kaget, ketika pagi-pagi pada ucapin met HL. Kek bledeg di musim kemarau. Sudah sangat lama tidak lagi mendapatkan itu. malamnya, senior masa pendidikan mengatakan kalau tulisanku sering nyerem-nyerempet.Â
Beberapa saat terakhir, pada gerah dan ribut dengan adanya artikel yang bisa ngehit dan tidak. Â Padahal itu hal yang sangat biasa. Namanya juga media yang juga tidak lepas dari bisnis. Anggota, Kners juga mempunyai berbagai kepentingan yang tidak bisa merasa diri lebih baik dan rekan lain kurang baik.
Semua memiliki kapasitas dan juga kemungkinan pada akhir yang sama. Tulisan dan penulis akan menemukan sendiri apa yang mereka cari dan kehendaki. Jadi, tidak akan ada yang sama. Memang, sangat mungkin, bahkan pasti akan berbeda soal label atau Kreward misalnya.
Menulis politik itu tidak mudah. Mengapa bukan sukar atau sulit sih? Benar memang tidak mudah, itu bukan sulit atau sukar, namun tidak gampang dalam konteks yang sangat luas.
Tidak gampangnya adalah, jangan sampai hanya sama dengan apa yang ada di media. Tetapi jangan pula sama sekali belum ada dalam pembicaraan media, terutama arus utama. Mengapa demikian? Agar tidak mendapatkan label tukang ngehoax atau malah bisa-bisa dituntut ke meja hijau.
Tidak mudah bukan? Tulisan yang segar, berdasar, dan juga memberikan pencerahan. Pada sisi lain juga perlu bertanggung jawab. Padahal kondisi lebih sering dan dominan suka yang heboh.
Menemukan sudut pandang yang lain dari pada yang lain. Tidak mudah, karena begitu banyak pembicaraan mengenai hal itu. Jangan sampai hanya karena miskin kreatifitas dilewatin pembaca, halah  palingan juga sama.
Mau aman agar lepas dari potensi jeratan  hukum, potensi sepi karena menjadi datar dan adem-adem saja. Nah, coba siapa yang akan membaca mau klik saja sudah enggan. Memilih untuk tetap di kanal ini benar-benar tidak mudah.
Mana ada sih penulis kanal lain yang mengalami karantina dengan asumsi  untuk dicek terlebih dahulu. Adakah potensi perselisihan yang merusak kondusitifitas K. Perasaan yang mana ada sih kanal lain demikian.
Paling sering dicabut labelnya adalah orang politik. Â Ya potensi tuntutan dan ribet serta ribut dengan sesama Kner juga sangat gede. Â Keadaan perlu dikendalikan, menghapus label adalah potensi untuk batasi keterbacaan.
Potensi dimusuhin oleh kubu yang memilihi afiliasi  berbeda. Pileg dan pilpres selesai toh permusuhan itu masih ada. Ini sangat mengganggu, apalagi pada pribadi yang halus dan mudah ketakutan.
Bisa-bisa dikejar pada platform lain. Atau akan mendapatkan teguran dari mana-mana. Pengelola, terutama orang terdekat yang sangat mungkin cemas.
Tidak mudah bukan? Jadi wajar kalau Kner enggan menulis politik. Susah, Â potensi pembaca seret, masih banyak bahaya lain mengintai. Tetap bertahan itu keberanian.
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H