Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sebuah Sudut Pandang: Demokrat, Bubarkan BuzzerRp, dan Kominfo Bareng Siberkreasi Gaet Influencer

3 Agustus 2021   13:22 Diperbarui: 3 Agustus 2021   13:25 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KOMPAS.com/Dhawam Pambudi) 

Apa yang terjadi di dunia digital, dunia maya, dan dunia media sosial itu sejatinya sama dengan dunia nyata ini. Karena  orang masih gagap teknologi, orang kadang abai dan lupa bahwa masih ada batasan-batasan yang sama dengan dunia sehari-hari.

Konten-konten positif sebagai sarana orang santun di dalam dunia digital. Hal yang sebenarnya banyak yang sudah melakukan, memang kadang masih ada yang abai dan merasa baik-baik saja.

Komentar. Ini adalah hal yang paling parah. Lihat saja bagaimana perilaku netizen Indonesia, sudah sangat tenar di dunia internasional, tajam, kasar, dan bar-bar. Situs global saja sering menjadi korban mereka.

Ernest Prakosa mengatakan, kemajuan teknologi bisa menjadi pisau bermata dua. Sepakat, apalagi ketika orang tidak siap, gagap, dan malah salah di dalam pemanfaatan. Lihat saja pihak-pihak yang terjerat  UU ITE. Padahal kemudahan ada, hanya salah di dalam pemanfaatan.

Peluang begitu besar di dunia maya, ada konten yang bisa berharga mahal, ada pula sekelas recehan dengan ikut survey-survey, uji produk, atau yang lainnya. Ini adalah peluang, sekaligus bisa juga menjadi ladang ranjau jika salah melangkah.

BuzzerRP atau influenser itu semata sudut pandang di dalam melihat. Toh politikus dan para elit parpol biasa juga menggunakan jasa pelaku media sosial untuk membantu mereka. Jangan munafik lah, mengatakan  buzzer ketika itu bertolak belakang dengan kepentingan mereka. Influenser ketika sesuai dengan benak mereka.

Kekuatan media sosial dan para pelakunya itu saat ini adalah panglima, jangan memusuhi dan seolah-olah pelaku media sosial sangat jahat. Memang ada yang memilih untuk memutarbalikan fakta dan asal beda dengan pemerintah, toh banyak juga yang kritis dan cerdas, obyektif pula.

Malah orang-orang politik yang abai akan etika dan menyerang bak babi buta abai mana benar salah, patut atau tidak. Johnny Plate dan Kominfo melaju pada jalur yang tepat. Lanjutkan.

Terima Kasih

Sumber: https://www.idntimes.com/news/indonesia/kominfo/kominfo-siberkreasi-gali-ilmu-csc/3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun