5 Program Strategis Johnny Plate Bersama Kominfo, dari RUU Perlindungan Data Hingga Ini
Kinerja Kominfo di dalam pandemi ini cukup krusial. Begitu banyak hal yang harus memanfaatkan akses teknologi komunikasi. Pandemi dan covid 19 yang hampir dua tahun ini masih jauh dari harapan. Malah akhir-akhir ini kembali lebih melejit dalam semua angka.
Salah satu yang paling krusial untuk ditaati bersama adalah, mobilitas dan berkerumun. Padahal dapur tetap harus ngebul dan juga ekonomi tetap berjalan. Pemulihan ekonomi menjadi kunci utama dalam tegaknya negara.
Bagaimana pembeayaan belanja rutin, masih ditambah dengan penyediaan vaksin, perawatan para korban dan penderita, subsidi paket data untuk guru-dosen, mahasiswa-siswa, dan juga pegawai. Ini uang sangat gede. Belum lagi bansos dengan aneka bentuknya. Tidak usah bicara kebocoran. Â Pemulihan ekonomi memerlukan terobosan yang berani dan tepat guna.
Di tengah apapun Jokowi salah, hal ini lebih pelik lagi. Barisan sakti, sakit hati yang selalu menantikan di tikungan membuat keadaan makin susah. Mobilitas terbatas itu penting, namun sulit karena mereka-mereka yang mau berkuasa selalu berbuat onar dengan berbagai cara.
Nah, Kominfo dengan punggawa Johnny Plate memegang peran penting itu. Pasar dan mall kini harus berubah, sangat mungkin itu adalah perubahan yang tetap dan menjadi gaya hidup baru. Belanja dari rumah.
Beberapa hal yang layak dicermati keberadaan market gaya baru ini adalah, kecepatan internet, jaringan, dan luasan jaringan. Bagaimana para pelaku perdangan daring memerlukan kecepatan untuk dapat bertransaksi dengan lebih cepat dan akurat.
Luasan jangkauan juga menjadi penting, sehingga konsumen di pelosok pun bisa terjangkau dengan sama mudahnya dengan yang ada di kota-kota. Ini memerlukan infrastruktur internet yang mumpuni.
Satelit salah satunya, perlu juga BTS di mana-mana. Pembangunan BTS di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal sangat penting dan itu sudah dilakukan dan diprogramkan bagi tempat-tempat lainnya.
Pemikiran penting kedua, adalah keamanan data dari pelanggan dan di dalamnya adalah warga negara. Ini jaminan keamanan warga juga negara.
Nah dari beberapa hal di atas, Johnnyy Plate dengan Kominfo menjadikan lima agenda strategis nasional untuk segera direalisasikan.
Pertama, Penyediaan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), ini adalah lanjutan, selengkapnya Johnny Plate mengatakan, Adapun program pertama adalah melanjutkan pembangunan Base Transceiver Stations (BTS) sinyal 4G yang dibagi menjadi paket 1, 2, 3, 4, dan 5.
"Pembangunan BTS 4G yang telah ditandatangani kontrak penyediaan BTS 4G pada tanggal 29 Januari 2020 beberapa hari yang lalu untuk paket 1 terdiri dari 1.364 desa dan kelurahan, dan paket 2 terdiri dari 1.336 desa dan kelurahan."
Untuk paket 1 dan paket 2, Menteri Johnny Plate menjelaskan pembangunan BTS 4G meliputi keseluruhan wilayah 3T non Papua dan Papua Barat, yakni mencakup Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Maluku Utara.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ini juga termasuk dalam layanan komunikasi. bertahun lalu, kisaran 10 kilo meter dari ibukota provinsi di luar Jawa itu sudah susah signal. Bayangkan jika itu untuk saat ini, berabe semua.
Kedua, Pengelolaan Spektrum Frekuensi, "Jadi terkait dengan tata kelola dan manajemen bandwidth yang selama ini dependensi terhadap operator seluler, perlahan-lahan ingin dipindahkan kepada pemerintah melalui Kominfo untuk melakukan tata kelola bandwidth yang lebih efisien dan lebih bermanfaat bagi sebaran kehidupan, atau tempat tinggal masyarakat di seluruh Indonesia," jelas Johnny Plate lebih lanjut.
Sudah seharusnya memang pengelolanya negara. Ini berkaitan dengan data dan keamanannya. Susah negeri ini menjaga kerahasiaan, karena karakter yang susah dipegang komitmennya.
RUU PDP sangat mendesak demi kepentingan satu data nasional yang tidak lagi terpecah-pecah dalam banyak pihak, dan itu juga bicara kepentingan.
Ketiga, Pemanfaatan TIK, ini jelas aplikasi dari kedua point di atas. Bagaimana penggunaan  infrastruktur yang ada itu dengan optimal. Selama ini biasanya, membangun demi mendapatkan proyek dan fee dari sana. Nah dengan point strategis ketiga ini, mendapatkan momentumnya.
Pendidikan. Jelas sangat memerlukan kecepatan akses internet. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini. kelas tatap muka, nampaknya belum bisa dilakukan denga sepenuhnya untuk bulan mendatang, melihat cakupan dan penularan yang masih cukup tinggi.
Tentu nantinya,  jika pandemi usai, pendidikan dengan akses internet cepat masih sangat dibutuhkan. Pencarian informasi dan bahan riset yang sangat melimpah perlu jaringan dan  infrastruktur yang mumpuni.
Ekonomi. Sektor yang sangat penting. Perdagangan konvensiona dan tradisional akan tergantikan dengan sistem daring. Itu semua memerlukan jaringan dan infrastruktur yang sangat memadai. Point ini sudah ada di atas.
Keempat, Penataan Pengelolaan Pos dan Informatika, dan yang terakhir, Kelima, tata kelola kebijakan dan regulasi. Â Program yang sekiranya bisa segera terealisasikan di tahu 2021. Komisi DPR sudah menyetujui program dan anggaran untuk itu.
Percepatan pemulihan ekonomi memang harus menjadi prioritas lintas kementrian dan lembaga, bukan hanya malah egosektoral. Ini masalah bangsa, bahkan dunia, bukan untuk bersaing, namun bersinergi.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H