Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Seabad Jenderal Besar Soeharto, Macan Asia dan Hutang Menangis

9 Juni 2021   15:07 Diperbarui: 9 Juni 2021   15:13 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seabad Jenderal Besar Soeharto, antara Macan Asia dan Hutang yang Membuat Menangis

Seabad Jenderal Besar Soeharto, yang kemarin diperingati. Suka atau tidak, toh Soeharto presiden 32 tahun, di mana sedikit banyak tetap ada peran baik, dan juga memberikan warna yang bermanfaat bagi bangsa dan negara ini.

Pembangunan, bahkan sematan Bapak Pembangunan bisa saja benar. Soal pro dan kontra itu semata sudut pandang. Benar, bahwa ia banyak membuat masalah dan kerusakan, sangat mungkin. Hal yang bisa karena keterbatasan kemampuan atau juga karena perilaku sengaja. Itu bukan ranah kita menilai.

Rekam jejak dan sejarah memberikan bukti, dan itu masih debatable. Sangat mungkin ada yang menerima, namun bisa juga menolak. Hal yang sangat trbuka untuk menjadi uraian para ahli ataupun amatiran seperti kita di Kompasiana.

Cukup menarik adalah pernyataan dua puteri almarhum Pak Harto. Tutut mengatakan Soeharto membawa Indonesia menjadi Macan Asia. Bisa iya, bisa tidak. Beberapa hal kkita lihat bersama.

Salahs atu komentar teman di grup percakapan mengatakan ketakutan atau karena kewibawaan itu beda tipis. Nah, yang mau dia katakan adalah, upaya pemerintahan represif atau karena wibawa Soehaarto itu  beda tipis.

Bisa ditilik dari bagaimana pemerintahan di bawah Soeharto dan Orde baru seperti apa. apakaah benar karena wibawa Soeharto sehingga rakyat segan, atau takut karena tekanan pemerintah. Itu bisa diterjemahkan sendiri-sendiri.

Macan Asia, suka atau tidak, memang disegani.  Konteks itu berbeda.  Apa yang terjadi saat ini, bukan masalah luar, justru malah dari dalam negeri yang merecoki dan mengganggu dan menjadikan pemerintahan tersandera.

Belum lagi jika bicara demokrasi, bisa dilihat seperti apa. Apa iya berani  mengatakan Soehato plonga-plongo, anggota dewan pula. Apa yang terjadi akan bisa dengan mudah dijawab kog.

Belum lagi setiap kebijakan ada saja yang pro dan menjadikan itu gorengan yang luar biasa dan itu bisa mengerdilkan macan bisa jadi kucing rembes, kalau pimpinannya lemah. Jangan-jangan mereka terlibat?

Berkaitan dengan pernyataan si sulung, adiknya, Titik, mantan Prabowo mengatakan, Pak Harto menangis karena hutang Indonesia mencapai ribuan. Ini cukup menarik, mengapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun