Israel-Palestina, Gajah Berkelahi, Pelanduk Mati
Cukup mengherankan dengan perilaku Israel-Palestina ini. Keknya emang mereka ini berdarah panas laiknya anak baru gede. Ada orang melihat saja dikatain melotot dan senggol bacok. Siapa salah siapa benar tidak lagi menjadi perhatian. Sama-sama nyolotlah.
Sikap menang-kalah masih sama kuat. Saling meniadakan dan saling menguasai, satu lebih dari yang lain. Â Nah, mereka yang bertikai dengan entah apapun alasan dan motivasinya, mengapa kita ikutan repot malah juga bertikai tanpa ujung dan pangkal.
Mau agama, mau politik, mau identitas, mau tanah, kan mereka yang tahu dengan lebih  pasti mengenai persoalan itu. Lha di sini masih saja ribut, padahal kedua kubu sudah sepakat untuk gencatan senjata.
Masih ada beberapa persoalan di sini yang cukup mengganjal hidup bersama sebagai bangsa.
Pertama, mengenai dua anak muda yang sempat dikeluarkan dari sekolah dan satu yang menjadi tahanan dengan pasal yang hendak digunakan UU ITE. Ingat, bukan soal membela hinaan atau cacian, atau mencari pembenar dengan menautkan tindakan pihak lain. Tidak sama sekali.
Mengapa menjadi masalah. mengenai siswi yang dikeluarkan ini memangnya akan semudah membalikan baju yang kebalik ketika ia masuk sekolah lagi? Cek saja persoalan seragam sekolah di Padang yang lalu. SKB Â menteri saja mentah dan mental, apalagi di lapangan.
Membayangkan keadaan anak ini juga tidak lebih mudah saya kira. Semoga bayangan saya salah. Begitu bayak "kesalahan" dan kesilapan pelajar lain kog, mengapa yang ini langsung begitu reaktif dan vonis demikian cepat.
Perlu dilihat lebih jauh, justru ada apa dengan guru, sekolah, dinas, dan yang terjait. Jangan-jangan dunia pendidikan pun sudah demikian cemar oleh perilaku ideologis di luar Pancasila.
Apalagi, ada juga pernyataan yang mengatakan, jangan hina Palestina. Lha mengapa tidak mengatakan jangan suka menghina, mau Palestina, Arab, China, atau Etiopia sekalipun. Nah, lagi dan lagi, apakah sudah sama perlakukan hukum pada penghina-penghina yang lain? Tuh lihat berseliweran di media sosial dan media percakapan, orang menyablon bendera Israel dan dipakai untuk demo kemudian membakarnya. Apakah ini bukan menghina negara lain juga?
Mengapa begitu reaktif pada dua anak muda, apakah dampak yang mereka bisa perbuat itu luar biasa, menggoyang stabilitas nasional? Bandingkan saja apa yang dilakukan elit negeri, mau yang pada jalur partai politik atau atas nama agama. Â Dampak ucapan mereka saya kira lebih sangat mungkin lebih gede lagi, dari pada kedua anak muda itu.