Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Diduga Bom di Katedral Makassar, Duka di Minggu Palma, Awal Pekan Suci

28 Maret 2021   10:47 Diperbarui: 28 Maret 2021   11:13 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konflik kepentingan, berebut benar, sangat jelas dan gamblang pada peristiwa Tri Hari Suci. Bagaimana murid berkhianat, dijawab dengan pembelaan dan memutuskan telinga, namun oleh Yesus dikembalikan dan pulih.

Menyongsong kekerasan dan kmatian dengan sangat tabah dan siap sedia, karena kehendak Allah, bukan menjalankan kehendak sendiri.  Gereja harus dan selalu belajar dari sini.

Sering menjadi korban bom, terorisme, pembakaran, dan penolakan pendirian, itu adalah bagian dari  salib. Bagaimana menghadapi itu dengan tabah dan siap sedia, tidak perlu mencari kambing hitam dan mengeluh ini dan itu.

Semua harus dijalani, dilakukan, dan dihayati sebagai bagian dari konsekuensi iman dan harapan. Tidak marah apalagi malah membalaskan dendam. Teladan yang diberikan Yesus sangat jelas, lugas, dan pasti, tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Jika masih brangasan, merasa harus membela diri, perlu belajar lagi keimanan dari Petrus. Ia yang mudah tersulut emosi, sumbu pendek, malah berkali-kali jatuh. Bahasa kekerasan tidak akan pernah menang.

Pengampunan dan kasihlah yang utama. Mau politik, ideologi, sepanjang mengandalkan kekerasan, jangan harap bisa bertahan.  Harapan di dalam cinta dan damai menjadi perekat hidup bersama.

Kejadian ini bukan soal agama, namun soal pemahaman agama yang sempit dan sepenggal. Harapan masih ada, dan itu yang harus terus digelorakan.

Selamat memasuki Pekan Suci bagi saudara-saudari Kristiani, dan hadapi dengan kasih berpengharapan. Masa prihatian yang hakiki bersama saudara di Makasar.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun