Dugaan Bom di Katedral Makasar Khabar Duka di Minggu Palma, Awal Pekan Suci
Miris, ada dugaan bom bunuh diri di depan Katedral Makasar. Padahal, umat di Katedral sedang merayakan awal Pekan Suci dengan merayakan Minggu Palma. Duka di tengah pandemi yang harus sangat ketat, malah dinodai dengan perilaku seperti ini
Belum ada kejelasan apakah itu bom bunuh diri atau apa, namun  itu adalah duka. Sikap itu yang penting, tidak perlu marah, merasa menjadi korban terus, apalagi jika malah menuding pihak lain.
Minggu Palma dan Manusia
Khas sifat manusia, politis lagi, ketika hari Minggu mengarak dengan segala puja dan puji, kemudian berubah menjadi caci-maki, kekerasan paling brutal sepanjang sejarah peradaban manusia.peristiwa salib.
Orang yang sama, ketika mengelukan dengan gegap gempita dengan lambaian daun-daunan, dan bahkan menghamparkan baju, jubah, dan pakaian mereka sebagai alas untuk dilewati Sang Raja. Â Mereka bersuka cita dengan penuh harapan.
Tidak sampai seminggu semua berubah. Selang empat hari saja semua berbalik arah menjadi kekerasan dan kebrutalan. Penghianatan, persekongkolan, dan konspirasi, bahkan oleh orang-orang yang awalnya berselisih sangat sengit. Semua demi kekuasaan dan mempertahankannya.
Kekuasaan dan Kekerasan
Manusia hanya manusia yang mampu bersiasat dan melakukan kerja sama untuk kepentingan sendiri dan kelompok. Kambing hitam dan mengorbankan pihak lain, khas manusia. Demi mempertahankan kekuasan dan kursi jabatan, bukan tidak mungkin mendepak atau bahkan menghilangkan  nyawa yang sangat mungkin tanpa merasa bersalah.
Spanjang segala zaman, hingga era modern dan  kekinian, semua itu masih tetap saja ada dan masih akan tetap ada. Hanya caranya saja yang berbeda dan berubah. Soal esensinya masih sama saja.
Bahasa Kekerasan versus Bahasa Kasih