Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi dan Prabowo untuk 3 Periode Presiden

19 Maret 2021   20:10 Diperbarui: 19 Maret 2021   20:12 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi dan Prabowo, Dukungan Periode Ketiga Presiden

Salah satu pengamat politik mengajukan Jokowi untuk periode ketiga. Pasangannya adalah Prabowo. Alasan dut ini agar polarisasi politik bisa cair. Apakah demikian?

Layak dilihat bagaimana sebenarnya pendukung Prabowo ini, apkah benar polarisasi itu karena  Prabowonya? Ada beberapa fakta yang layak dilihat,

Pertama, ini bukan soal Prabowonya, namun ada kepentingan ideologis dari pihak-pihak yang menciptakan kubu ekstrem ini. Siapakah mereka? Pelaku perjuangan ideologis, bekerja sama dengan pihak asing yang biasa pesta pora atas bangsa ini.

Kedua, Prabowo ini hanya sosok sementara. Tidak menjadi fokus apalagi panutan yang utama. sepanjang ia bisa bermanfaat pada kepentingan, ya didukung. Kalau tidak, tinggal.

Ketiga, bukti poin kedua itu terlihat dari masuknya Prabowo ke kubu Jokowi, toh tidak mengurangi intensitas perkubuan itu menyempit. Masih relatif sama. Memang sedikit reda, itu yang benar-benar politik, bukan ideologi.

Keempat, terlalu gegabah, jika menilai perkubuan itu bisa selesai, jika Jokowi dan Prabowo maju dalam satu kesatuan. Lha memangnya tidak bisa timbul kelompok atau polarisasi baru, misalnya jika JK maju dengan AHY misalnya.

Kelima. Ini tidak semata soal sosok si Prabowo dan Jokowi semata, namun adanya sinyalemen yang sangat jelas, bagaimana nasionalis dan sebelahnya adalah ultrakanan. Ingat ini bukan soal agama, namun politisasi agama oleh sekelompok orang.

Keenam. Benar bahwa Prabowo masuk pemerintahan, sudah agak cair, tetapi beberapa pihak makin meningkat tensi untuk menjadikan perkubuan sebagai sarana mencapai tujuan juga masih lebih kencang.

Enam fakta itu  mau memberikan gambaran, bagaimana kondisi politik itu ada faktor lain, tidak semata dua sosok, namun kepentingan yang lebih gede. Politisasi agama yang masih cukup kencang, meskipun upaya untuk melepaskannya sudah kuat.

Tiga periode seolah baik, namun sejatinya tidak demikian. Benar  pilihan Presiden Jokowi, jika menolak, bahkan telah berkali-kali. Ini akan merusak tata cara bernegara yang sedang dicoba untuk lebih baik.

Pembenaran demi pembenaran dengan menggunakan alasan yang sangat masih mungkin dibantah. Ada solusi lebih baik.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun