Demokrat Pasti Senang Dengar Ide Ini
Riuh rendah dan tarik ulur Jokowi tiga periode makin panas. PKS dan Demokrat yang paling lantang. Tuding sana, tunjuk sini. Amien Rais ikutan. PDI-P sebagai pemenang pemilu menjawab santai.
Periode kedua SBY dulu, juga terdengar kog narasi ini. Memang tidak semasif sekarang. Kalau tidak salah ingat, dari atas, ide dari kalangan dekat Demokrat. Kini berbeda, banyak dari akar rumput yang menyuarakan. Saya sih tidak setuju.
PKS yang khas hanya berteriak tanpa dampak, sudah memaksa Jokowi untuk menolak. Lha UU sudah ada, apanya yang mau ditolak. Ini aneh dan ajaib. Apalagi kalau seumur hidup sepertii China, mungkin langit akan diruntuhkan.
Pak SBY pernah mengatakan, mayoritas masyarakat menghendaki beliau maju lagi. Nah gagasan tiga periode kan bukan hanya untuk Pak Jokowi. Bisa pula termasuk beliau.
Politikus nasional itu tidak cukup banyak. Yang getol mau jadi presiden juga sedikit. Maksudnya mau, ingin, dan survey mendukung lebih sedikit lagi. Gagasan tiga periode secara prinsip tetap saya menolak dengan alasan sudah dua artikel saya buat. Tetapi asyik juga jika memang lolos dari parlemen dan parpol.
Dua pasang yang sangat keren, SBY-JK dan Jokowi-Prabowo. Mengapa?
AHY sudah sowan ke JK. Artinya SBY masih menaruh kepercayaan JK bisa mendukung anaknya di Demokrat. Nah kalau boleh tiga periode, kan bagus tuh. Mereka sempat kolaborasi pada 2004-2009. Masih ada peluang.
Koalisi mereka bisa bangun kembali. Tentu saja akan ada penyesuaian di sana sini dengan keberadaan prosentase pemilih yang ada sekarang. Sangat mungkin bisa terjadi.
Lawan cukup sepadan ada pada Jokowi-Prabowo. Latar belakang parpol pernah bersama-sama menjadi oposan ketika SBY-JK dulu berkuasa. Nah kini menjadi penantang bukan tidak mungkin bukan?
Kinerja mereka juga sudah kelihatan. Sudah teruji. Apalagi  yang mau dibuktikan lagi. Hal yang akan menarik. Jika semua itu terjadi.
Susah melihat ini bisa terlaksana, karena Jokowi sudah jauh-jauh hari menyatakan tidak berkenan untuk mengubah UU demi kepentingan sesaat. Setuju pakai banget.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H