Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

15 Menit Amien Rais Bertemu Jokowi, Dua Maestro Politik Bersua

9 Maret 2021   19:51 Diperbarui: 9 Maret 2021   20:40 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

15 Menit Pertemuan Dua Maestro Politik Bangsa Ini

Amien Rais sjak 2019 berkehendak ketemu Jokowo. Ternyata hingga 21 baru terlaksana. Itu pun hanya 15 menit. Dulu dosen kalau mau diskusi sebelum praktek, gantian dengan kelompok lain biasanya minta waktu 10 menit. Bapak dosen itu merokok putih dulu. Teman yang perokok sudah hapal. Sebatang itu 10 menit.

Pertemuan yang dinanti dua tahun itu ternyata hanya selama 1.5 batang rokok putih.  Toh itu bisa penting atau tidak. Namun fokus tulisan kali ini mau melihat, kedua tokoh politik ini sama-sama maestro dalam berpolitik. Kerennya, hampir selalu berseberangan. Seolah kutub magnet, ya wajar jika tidak pernah gathuk.

Partai Politik

Amien Rais pendiri, deklarator PAN, yang terdepak  oleh anak dan besannya. Pada pertengah bulan Ramadhan mendatang akan deklarasi partai baru. Pengalaman bnar soal partai dan tidak pernah baperan atau melapor ke sana ke mari.  Malah pengalaman dengan mendirikan yang baru.

Jokowi adalah kader biasa. Bukan deklarator, atau ketua umum. Hanya "petugas" biasa, kader tanpa jabatan.

Capres.

Jokowi sekali nyalon jadi. Dua kali menjadi kandidat dan menang. Ini soal kehendak Semesta yang tidak bisa orang iri atau dengki. Sudah ada yang mengaturnya. Hanya menjalani laku yang telah tergariskan.

Amien Rais menjadi calon dan tidak menang. Toh ini juga bukan sembarangan. Penduduk bangsa ini 270 juta, toh tidak ada 20 yang berkesempatan menjadi calon dan mendapatkan suara bukan?

Konsep Pelanggaran HAM berat

Amien Rais mengklaim , kematian enam laskar FPI itu pelanggaran HAM berat. Ini adalah klaim, opini, dan pendapat Amien dkk demikian. Toh dijamin UU mengenai kebebasan berpendapat, dan itu dihargai betul oleh presiden. Maka ketika ada pernyataan dibunuh dengan keji, sederhana saja. Apa buktinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun