Politik Tom n Jerry
Perilaku mereka berdua ini tidak pernah akur. Menggelikan dan kadang juga sadis. Menyiksa pihak lawan dengan segala daya dan upaya. Tetapi, pasti akan menolong ketika sudah mentok dan tidak berdaya. Mungkin Tom atau Jerry akan kesepian tanpa ada rivalnya tersebut.
Jokowi dan SBY tidak pernah berseteru dengan gaya terbuka dan vulgar, gaya yang berbeda jadi tidak menjadi berkepanjangan. Jokowi yang pendiam tidak pernah menjawab dengan kata-kata yang sama. Sangat mungkin karena tidak ambil pusing, fokus kerja, kerja, dan kerja.
Atau memang tidak ambil peduli justru menjadi cambuk untuk bekerja lebih giat. Kan memang dasarnya berbeda. Jika Pak Beye diminta bekerja seperti Pak Jokowi yakin, tidak akan mampu. Kan sudah terlihat. Jadi keduanya memang sudah diciptakan demikian adanya.
Keduanya menampilkan daya, gaya, dan sikap yang otentik, jadi saling mengisi dan menjadi hiburan juga bagi masyarakat. Tidak perlu diperbandingkan, karena keduanya tidak akan bisa sama, tetapi juga tidak akan bisa jauh tanpa adanya pantun berbalas.
Benar, kata kader Demokrat, kalau bukan Pak SBY yang menjadi presiden sebelumnya, Pak Jokowi tidak bisa seperti sekarang. Boleh ditafsirkan banyaknya proyek mangkrak, jadi Pak Jokowi kerja keras dan menghasilkan banyak bangunan dan infrastruktur. Bisa pula diterjemahkan Pak SBY telah meletakkan pondasi untuk pembangunan selanjutnya.
Masih jauh lebih bisa diterima cara Pak SBY berpolitik dari pada JK, memang jangan minta sebagaimana almarhum Pak Habibie, atau Pak Try Soetrisno, dua sisi yang berbeda. Itu kekayaan dan kepemimpinan bangsa ini.
Elok bahwa Pak Jokowi tidak mudah baper jadi semua berjalan apa adanya. Susah membayangkan, jika pendekatan Pak Jokowi kog sama dengan Pak SBY. Ternyata Semesta sudah mengatur bahwa negeri ini dipimpin oleh pemimpin hebat dengan cara masing-masing.
Kepemimpinan itu sejatinya sistem, bukan personal. Ada keberlanjutan dan keberlangsungan, saling mengisi dan melengkapi. Klop pemimpin kita ini.
Terima kasih dan salam