Keenam, tekun, setia, dan tahu diri. Perlu dipahami, K-iana perlu  hidup, perlu marketing, dan perlu menjual brand. Nah di sini menjadi penting, apakah tulisan itu ikut membantu  penjualan atau tidak. Atau apakah momen  tertentu keberadaan penulis itu penting atau perlu diganti oleh penulis lain. Jangan baper ketika tidak mendapatkan label atau hits gede. Kalau merasa sayang ya hapus saja, pindah platform lain/
Ketujuh, jadikan tulisan itu yang utama, label, Krewar, hits itu bonus. Yang penting itu menuangkan ide, gagasan, pemikiran, dan orang lain paham. Semua akan mengikuti, percaya saja. Jangan mudah patah semangat hanya karena tidak ini dan itu.  Masih ada  jalan. Lha opini Kompas saja tembus di K malah tanpa label kog.
Kedelapan, banyak membaca. Ini kunci untuk semua hal. Mengapa? Pengetahuan dan akhirnya juga pisau analisis itu karena membaca. Apapun baca dulu, soal manfaat pada saatnya kan ketemu. Tidak usah pilah pilih.
Kesembilan, ini baru belajar, mengelola hater di mana ini bisa menjadi kekuatan untuk menggeluti dunia media sosial. Asli dulu keder menghadapi hal demikian. Masih ingat ketika dikomen rektor saya minta bantu Almarhum Aldi  Arifin untuk menjawabkannya. Ternyata di mana-mana ada dan menjadi penting menyikapinya.
Kecenderungan mereka itu tidak menghasilkan apa-apa, namun merusak lapak, demi mematahkan semangat. Model demikian, jangan beri porsi untuk mematikan kreatifitas. Berbeda jika lebih rajin, lebih baik mutu tulisan, dan lebih berkelas, jangan macam-macam. Jawab saja normatif.
Kesepuluh, ini bukan menggurui, bukan mau merasa lebih dari segalanya dengan menuangkan tulisan ini, karena ada yang meminta ya akhirnya tuangkan saja dalam artikel. Saya bukan siapa-siapa. Capaian ini karena kebersamaan dengan keluarga besar di K.
Semua adalah guru, semua adalah murid, dan semua memiliki kesempatan yang sama. Saya bukan siapa-siapa dan pernah juga ngeri melihat reputasi Kner, kini, semua sama saja. Jadi, ketika ngeri melihat artikel saya, atau akun saya maaf, saya bukan bermaksud mengintimidasi dan menakut-nakuti, belajar dan berkembang bersama.
Semua pasti bisa. Berkarya soal hasil biarkan Semesta yang mengurusnya. Tidak ada yang mustahil jika mau bekerja keras.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H