Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Emang Salah Apa Novel Baswedan?

14 Februari 2021   13:36 Diperbarui: 14 Februari 2021   13:57 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, bahwa ia tahu bahwa ini adalah kematian wajar, namun  karena bisa dibawa ke ranah politis, ya sekalian. Kapan lagi.  Ingat, ini adalah dugaan, dan bisa jadi simpulan publik demikian. Tidak bisa disalahkan atau juga dianggap benar. Bisa iya bisa tidak, atau ada sebagian benar lainnya salah.

Lebih heboh lagi adalah persepsi publik sedang pada titik sensi. Dua kubu yang masih berpegang teguh pada masa lalu, pilpres yang belum seutuhnya selesai. Tegangan antara propemerintah dan prooposan yang seolah tidak ada henti-hentinya.

Apapun yang dilakukan pemerintah salah, apalagi memang berbuat yang potensial keliru, pasti akan jadi lahan untuk diributkan. Tidak ada masalah saja diciptakan, apalagi memang ada dan bisa diolah menjadi masalah. Kisah paling fenomenal ya mengenai bonyoknya Ratna Sarumpaet, lagi-lagi ingat ini contoh fakta, bukan mengenai  mengungkit masa lalu.

Konteks ini yang menjadikan publik menilai Novel Baswedan salah dan dilaporkan ke pihak yang berwajib.  Karena rekam jejaknya juga selama ini ada pada posisi yang demikian, jadi tidak berlebihan dugaan demikian. Masih ada dalam taraf yang wajar.

Memang menjadi persoalan, karena selama ini pembiaran telah membuat orang bebas termasuk menilai pemerintah dengan sangat buruk. Ketika tiba-tiba semua dilaporkan, ada kecenderungan penilaian pemerintah otoriter. Kemudian menyusul juga Din Syamsudin. Mengenai pokok masalahnya diabaikan dan mendengungkan kriminalisasi oposan yang lebih menguar dengan kuat.

Masalah penegakan hukum yang menjadi kacau karena dibumbui politik dan diberi penyedap agama. Hal yang awalnya adalah kriminal, pidana, karena dikemas dengan label politik dan agama, pembelaan menjadi sumir. Apa yang menjadi pokok masalah tertutupi. Persoalan itu sudah sekian lamanya ada pembiaran, dan memang ada yang menggunakan itu sebagai kesempatan untuk  memperjuangan kepentingan mereka.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun